Terapi kanker, menyita banyak waktu dan pikiran Anda sehingga bisa menyebabkan rasa penat dan menurunnya mood untuk beraktifitas. Pada kondisi ini mungkin tepat bagi Anda untuk berlibur. Tapi bolehkah berlibur pasca terapi kanker?
Liburan memang diketahui dapat menjadi sebuah solusi yang baik bagi penderita kanker untuk menghilangkan kejenuhan dan menenangkan kembali keadaan fisik dan hati Anda setelah mengalami berbagai terapi pemulihan kanker.
Untuk kebanyakan penderita kanker, biasanya mereka tidak memiliki kendala kesehataan saat berpergian atau berlibur ke tempat yang jauh. Namun baiknya Anda pun tahu, ternyata ada beberapa kondisi berisiko bagi penderita kanker untuk berpergian.
Apalagi jika tempat yang dituju jauh dan menggunakan transportasi udara. Kenapa demikian? Karena ternyata hal ini dapat memicu beragam risiko kesehatan bagi penderita kanker dan dapat menghambat proses pemulihan yang dijalani.
Kondisi Pasca Terapi Kanker Yang Harus Dicermati
Untuk memperkaya informasi, berikut beberapa kondisi yang sebaiknya penderita kanker cermati sebelum berpergian. Jika Anda mengalami beberapa hal tersebut sebaiknya berkonsultasilah dahulu kepada dokter atau perawat yang merawat Anda, sebelum memutuskan akan berpergian.
- Sehabis Operasi:
Bagi Anda yang baru saja melakukan operasi pada bagian usus, dada, atau otak, direkomendasikan agar tidak berpergian jauh. Terutama menggunakan transportasi udara. Penggunaan transportasi udara memungkinkan adanya udara terperangkap di dalam tubuh. Kondisi ini dapat meluas dan menimbulkan peningkatan tekanan dalam tubuh, serta menyebabkan penggumpalan darah. - Setelah Transplantasi Sel Induk:
Kondisi pasien kanker yang baru saja melakukan transplantasi sel induk biasanya rentan terserang infeksi. Oleh karena itu, kebanyakan dokter akan mencegah Anda berpergian jauh hingga enam bulan setelah terapi. - Saat Trombosit Rendah:
Pengobatan kanker berisiko menurunkan jumlah trombosit dalam darah. Penurunan jumlah trombosit ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya perdarahan. Saat kondisi pendarahan yang parah maka tindakan medis akan sangat dibutuhkan, sehingga berpergian jauh akan menghambat Anda mendapatkan perawatan tersebut. - Jika Sesak Napas:
Gangguan pernapasan berpotensi disebabkan oleh penyakit kanker dan terapi-terapi yang dilakukan. Dalam kondisi ini Anda sebaiknya jangan berpergian menggunakan pesawat terbang. Sebab rendahnya tekanan udara di ketinggian dapat memperburuk gangguan pernapasan yang dialami.
Tags: jalan-jalan, Lawan Kanker, liburan, Pasca kemotrapi, relaksasi, Terapi Kanker, traveling setelah kanker