MENU
Diagnosis Kanker

Diagnosis Kanker

Macam Efek Terapi Kanker

Macam Terapi Kanker dan Efeknya Pada Tubuh

Pengobatan Kanker

March 27, 2016 Comments Off on Pengobatan Kanker Views: 2734 Pengobatan Kanker

Pengobatan Kanker

Pengobatan kanker sejauh ini masih mengandalkan terapi oleh bedah, ataupun alat yang memanfaatkan sinar radioaktif. Belum ada tanaman herbal, ataupun obat alami penyembuh kanker yang benar-benar membunuh selnya secara menyeluruh.

Sekalipun ada, tanaman herbal obat kanker yang telah dikenal hanya mampu menekan pertumbuhan sel kanker, atau menguatkan sel-sel antikanker di dalam tubuh.

Namun meskipun begitu, kontribusi tanaman herbal tersebut ternyata cukup berpengaruh untuk kesembuhan penderita kanker stadium menengah. Beberapa kisah penderita kanker telah membuktikan hal ini.

Cara pengobatan kanker dibagi menjadi dua berdasarkan seberapa menyeluruh kanker disembuhkan, yaitu dengan pengobatan kanker primer, dan pengobatan kanker sekunder.

Pengobatan Kanker Primer

Pengobatan kanker primer, atau bisa juga disebut terapi kanker primer merupakan suatu upaya primer atau yang pertama-tama dilakukan dalam mengatasi pertumbuhan kanker di waktu seseorang baru terdiagnosis. Ada dua cara yang dapat dilakukan dokter dalam pengobatan kanker primer:

1. Operasi atau Pembedahan

Pembedahan adalah modalitas pertama yang digunakan dalam pengobatan kanker dan merupakan satu-satunya terapi kuratif (mampu menyembuhkan) untuk tumor padat. Kesuksesan pembedahan bergantung pada ada tidaknya penyebaran pada nodus limpa.

2. Terapi radiasi

Terapi radiasi pada kanker dilakukan dengan melibatkan pemberian radiasi dari sinar gamma atau sinar-x di area kanker. Kesuksesan terapi radiasi bergantung pada radio-sensitivitas antara sel sehat dan sel kanker. Terdapat dua metode pada terapi radiasi kanker, yaitu external beam therapy (teletherapy) dan internal beam therapy (Brachytherapy).

Terapi radiasi biasanya diberikan dalam dosis yang dipecah setiap harinya berdasarkan satuan centigray (cGy). Misalnya 180-300 (cGy) per hari, lima kali seminggu selama total 5-8 minggu. Dalam dosis radiasi, satuan ukuran yang disepakati adalah gray (Gy). Centigray adalah seperseratus dari gray.

Penggunaan terapi radiasi kanker dapat menyebabkan dua efek samping yang berbeda, yaitu gejala sistemik seperti kelelahan, reaksi kulit lokal (iritasi atau bengkak), GI masalah toksisitas. Juga gejala efek jangka panjang yang terjadi beberapa bulan atau tahun setelah terapi radiasi.

Efek dari terapi radiasi (mutagenik, karsinogenik, dan teratogenik), dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker sekunder seperti leukemia maupun tumor padat lainnya.

Pengobatan Sekunder

Pengobatan kanker sekunder (terapi kanker sekunder), adalah pengobatan tambahan atau pengobatan lanjutan yang dilakukan setelah pengobatan kanker primer. Tujuan pengobatan ini adalah untuk menuntaskan penyakit kanker secara lebih lanjut dan menyeluruh serta membatasi terjadinya penyebaran kanker lebih luas.

1. Kemoterapi

Terapi kanker ini tentunya tidak asing di telinga masyarakat awam. Kemoterapi atau kemo adalah terapi pengobatan kanker dengan pemberian senyawa yang bersifat sitotoksik (memusnahkan) pada sel. Pemberian senyawa sitotoksik dilakukan guna membunuh dan menghentikan penyebaran sel-sel kanker yang sangat cepat berkembang.

Kemoterapi sangat identik dengan kepala botak. Wajar saja, sebab salah satu dampak kemoterapi adalah menyebabkan kerontokan rambut yang berujung kebotakan. Selain itu, kemoterapi sering diikuti dengan gejala komplikasi seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, juga kelelahan.

Komplikasi tersebut disebabkan oleh efek obat sitotoksik yang nonspesifik sehingga bukan hanya sel kanker yang dibunuh, melainkan juga sel-sel sehat lainnya seperti folikel rambut, sumsum tulang, organ sel, dan lain-lain.

2. Terapi hormonal

Terapi hormonal termasuk cara mengobati kanker yang menjadikan hormon sebagi target utamanya. Biasanya hormon-hormon tersebut ada pada golongan steroid. Agen anti tumor yang dijadikan target dalam terapi hormonal biasanya merupakan agonist functional (reseptor yang diperlukan supaya hormon bisa berfungsi) atau kebalikannya yaitu antagonist (reseptor yang berfungsi melawan atau membatasi fungsi hormon tersebut).

Jika agonist functional atau antagonist yang dijadikan target terapi, maka diharapkan peningkatan hormon-hormon penyebab kanker bisa ‘ditekan’ aktivitasnya. Sehingga pertumbuhan sel kanker bisa diperlambat atau dihentikan.

Beberapa contoh terapi hormonal umum, yang menjadikan hormon-hormon steroid sebagai targetnya adalah adrenocorticosteroids (mengobati leukemia akut dan tumor otak), gonadotropinreleasing hormone agonists (mengobati kanker prostat dan kanker payudara), progestins (mengobati kanker ovarium, kanker prostat, kanker payudara), dan antiandrogen (mengobati kanker prostat).

3. Monoklonal antibodi

Pengobatan kanker ini dilakukan dengan memberikan imunoterapi berupa sitokin, terapi selular atau vaksin kanker. Terdapat dua jenis vaksin kanker yang diberikan kepada penderita, pertama vaksin yang bersifat preventif atau profilaksis, yang dimaksudkan untuk mencegah kanker berkembang pada orang yang sehat.

Kedua adalah vaksin yang bersifat mengobati, yang dimaksudkan untuk mengobati kanker yang sudah ada dengan memperkuat pertahanan alami tubuh.

4. Material radioaktif

Nuklir bukan hanya digunakan untuk perang, ada banyak potensi nuklir lainnya jika kita menelaah lebih lanjut. Dan ternyata, nuklir pun bisa digunakan untuk mengobati kanker. Radiasi nuklir yang digunakan dengan radionukleotida seperti iodine dan stronsium memiliki kemampuan membunuh sel kanker.

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Comments are closed.