Pada studi klinis pertengahan tahun 1980, para ilmuwan Jepang menemukan jamur herbal yang lebih potensial dibandingkan jenis jamur yang pernah dipelajari sebelumnya. Jamur itu bernama Maitake (Grifola Frondosa). Jamur ini begitu spesial karena ternyata selain nikmat disantap, Maitake juga berkhasiat baik untuk kesehatan.
Hingga kini, mereka telah menemukan bagaimana jamur Maitake berkhasiat untuk mencegah dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Temukan hasil-hasil studi klinis jamur Maitake dari para ahli:
Studi Klinis 1:
Judul | A Polysaccharide, Extract From Grifola frondosa, Induces Th-1 Dominant Responses in Carcinoma-Bearing BALB/c Mice. Download |
Peneliti | Noriko Kodama, Nachi Harada, dan Hiroaki Nanba |
Tahun | 2002 |
Diterbitkan Oleh | The Japanese Journal of Pharmacology 90(4):357-60 |
Ringkasan | Sel Thelper merupakan salah satu mekanisme sistem kekebalan tubuh untuk melawan pathogen intraselular (Thelper tipe 1 – Th-1) dan ekstraselular (Thelper tipe 2 – Th-2). Interleukin-4 (IL-4) merupakan sebuah sitokin (protein yang mempengaruhi fungsi sel lain) yang membantu perubahan Th-0 menjadi Th-2 dan juga berperan dalam proses mitogenesis dan metastasis sel. Sedangkan Interferon-gamma (IFN-γ) merupakan sitokin pada Th-1 yang membantu meningkatkan aktivitas NK-cell (Natural Killer cell) – sel yang berfungsi mengeliminasi bakteri/virus/sel yang rusak dan juga makrofag – sel yang berfungsi ‘memakan’ dan menetralisasi bakteri/virus/sel yang rusak. Sebuah polisakarida, yakni D-fraction dari ekstrak maitake (Grifola frondosa), memiliki efek anti-tumor dengan mengaktifkan makrofag dan sel T, dan secara spesifik Th-1 . Penelitian dilakukan menggunakan mencit BALB/c dengan kanker usus. D-fraction terbukti meningkatkan secara signifikan kandungan IFN-γ dan menurunkan IL-4. Hal tersebut menunjukan efek D-fraction dominan pada jalur Th-1 dan dapat mengurangi aktivitas metastasis yang dipicu oleh IL-4. Pemberian 7.8 mg/kg per hari D-Fraction terbukti berhasil mengurangi volume dan berat dari tumor secara signifikan (volume dan berat tumor berkurang ±75%) |
Studi Klinis 2:
Judul | Can Maitake MD-Fraction Aid Cancer Patients? Download |
Peneliti | Noriko Kodama, Kiyoshi Komuta, dan Hiroaki Nanba |
Tahun | 2002 |
Diterbitkan Oleh | Alternative Medicine Review 7(3):236-9. |
Ringkasan | Jamur maitake (Grifola frondosa) yang mengandung Maitake D-fraction (MD-Fraction) yakni beta-glucan 1,6 dengan percabangan rantai beta-1,3 menunjukkan aktivitas antikanker yang kuat dengan meningkatkan aktivitas sel kekebalan yang kompeten. Dalam serangkaian kasus nonrandom ini, kombinasi dari MD-fraksi dan bubuk maitake diselidiki untuk menentukan efektivitasnya bagi pasien berusia 22- ke 57-tahun dengan kanker stage II-IV. Regresi kanker atau perbaikan gejala yang signifikan diamati di 58,3% pasien kanker hati, 68,8% pasien kanker payudara, dan 62,5% pasien kanker paru-paru. Sedangkan peningkatan kurang dari 10-20% teramati untuk penderita leukemia, kanker lambung, dan kanker otak. Lebih lanjut ketika konsumsi maitake dilakukan bersama dengan kemoterapi, aktivitas sel kekebalan yang kompeten meningkat sebesar 1,2-1,4 kali, dibandingkan ketikahanya kemoterapi saja. |
Studi Klinis 3:
Judul | Addition of Maitake D-fraction Reduces the Effective Dosage of Vancomycin for the Treatment of Listeria-Infected Mice. Download |
Peneliti | Noriko Kodama, Maho Yamada dan Hiroaki Nanba |
Tahun | 2001 |
Diterbitkan Oleh | The Japanese Journal of Pharmacology 87(4):327-32 |
Ringkasan | Infeksi listeria dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes. Infeksi Listeria akan melemahkan sistem imun penderitanya, dan bersifat fatal pada janin atapun pada bayi. Meskipun pada umumnya tidak bersifat fatal, namun akibat daya tahan tubuh yang sangat rendah resiko terkena komplikasi yang membahayakan pun meningkat. Pada penelitian, mencit yang ke dalam perutnya dimasukan bakteri Listeria diberikan variasi perlakuan, tidak diobati, diberi Vancomycin (VCM – obat antibiotik), diberi maitake D-fraction, dan diberi gabungan VCM + D-fraction. Kelompok mencit yang tidak diobati mati semua dalam periode 3 hari, sedangkan pemberian VCM 20 mg/kg memberikan survival rate (tingkat hidup) mencit hingga 60% di akhir hari ke-10, hasil tersebut sebanding dengan penggunaan VCM 10 mg/kg + D-fraction 10 mg/kg. Penggunaan 10 mg/kg D-fraction tunggal masih dapat mempertahankan survival rate ±40% di akhir hari ke-10 sedangkan keseluruhan mencit mati di hari ke-5 pada kelompok mencit yang diberikan 10 mg/kg VCM. Hasil tersebut didikung dengan hasil pengujian aktivitas sel kekebalan yang kompeten, dimana aktivitasnya meningkat sebesar ±2.6 kali dibandingkan kontrol. |
Studi Klinis 4:
Judul | Effect of Maitake (Grifola frondosa) D-Fraction on the Control of the T Lymph Node Th-1/Th-2 Proportion. Download |
Peneliti | Atsuyuki Inoue, Noriko Kodama, dan Hiroaki Nanba |
Tahun | 2001 |
Diterbitkan Oleh | Biological and Pharmaceutical Bulletin 25(4):536-40 |
Ringkasan | Sel Thelper merupakan salah satu mekanisme sistem kekebalan tubuh untuk melawan pathogen intraselular (Th-1) dan ekstraselular (Th-2). Interleukin-4 (IL-4) merupakan sitokin (protein yang mempengaruhi fungsi sel lain) yang membantu pembentukan Th-2 dan juga berperan dalam proses mitogenesis dan metastasis sel. Sedangkan Interferon-gamma (IFN-γ), interleukin-12 (IL-12) dan interleukin-18 (IL-18) merupakan sitokin pada jalur Th-1 yang membantu aktivitas sistem kekebalan tubuh terkait. Penelitian dilakukan menggunakan mencit C3H/HeN yang diimplankan sel kanker payudara. D-fraction terbukti meningkatkan secara signifikan kandungan IFN-γ, IL-12 dan IL-18 dan menurunkan IL-4. Hal tersebut menunjukan efek D-fraction dominan pada jalur Th-1. Pemberian 5 mg/kg per hari D-Fraction terbukti berhasil mengurangi berat tumor secara signifikan. |
Studi Klinis 5:
Judul | Maitake D-Fraction: a promising natural agent for alternative cancer treatment. Download |
Peneliti | Sensuke Konno |
Tahun | 2002 |
Diterbitkan Oleh | The Original Internist (Sept) 44-49. |
Ringkasan | D-fraction memiliki potensi besar dalam pencegahan dan pengobatan alternative kanker. Perbaikan dari berbagai efek samping yang dirasakan dan terkait dengan peningkatan kualitas hidup dilaporkan pada pasien yang menerima kemoterapi dikombinasi dengan D-fraction. Namun, pengujian mengenai efek maitake yang lebih komprehensif pada berbagai jenis kanker perlu untuk dilakukan lebih lanjut. |
Studi Klinis 6:
Judul | Effects of D-Fraction, a Polysaccharide from Grifola frondosa on Tumor Growth Involve Activation of NK Cells. Download |
Peneliti | Noriko Kodama, Kiyoshi Komuta, Norio Sakai, dan Hiroaki Nanba |
Tahun | 2002 |
Diterbitkan Oleh | Biological and Pharmaceutical Bulletin 25(12):1647-50 |
Ringkasan | NK-cell (Natural killer cell) merupakan sel yang berfungsi mengeliminasi sel yang telah rusak/terinfeksi/bermutasi. D-fraction dari ektrak maitake mampu meningkatkan sitokin (protein yang mempengaruhi fungsi sel lain) pengaktivasi kerja NK-cell. Pemberian D-fraction pada mencit dengan implant sel kanker payudara, dapat memperkecil ukuran dari kanker. Bahkan peningkatan aktivitas NK-cell pada mencit masih teramati 20 hari kemudian, setelah pemberian D-fraction dihentikan. Efektivitas D-fraction pada tumor tidak terbatas pada penghentian pertumbuhan tumor pada tahap awal. Namun juga memberikan efek jangka panjang, dalam menghambat pembentukan tumor (long-term tumor-suppressive effects). |
Studi Klinis 7:
Judul | Maitake Extracts and Their Therapeutic Potential – A Review. Download |
Peneliti | Mark Mayell |
Tahun | 2001 |
Diterbitkan Oleh | Alternative Medicine Review 6(1):48-60 |
Ringkasan | Maitake (Grifola frondosa) merupakan sebuah jamur besar dari Jepang yang secara tradisional digunakan untuk bahan makanan dan sebagai bahan obat. Maitake menunjukan potensinya sebagai sumber senyawa polisakarida yang mampu meningkatkan kesehatan secara signifikan. Maitake D-Fraction (MD-Fraction), adalah ekstrak beta-glukan dari maitake. D-Fraction sering dikombinasikan dengan bubuk maitake. Kombinasi ini berperan sebagai agen imunomodulasi (bahan yang memodulasi/mengatur fungsi sistem imun), dan tambahan terapi kanker dan HIV. Maitake dan D-Fraction juga dapat menunjukan beberapa manfaat tambahan dalam mengatasi hiperlipidemia, hipertensi, dan hepatitis. |
Studi Klinis 8:
Judul | Maitake Mushroom Extracts Ameliorate Progressive Hypertension and Other Chronic Metabolic Perturbations in Aging Female Rats. Download |
Peneliti | Harry G. Preuss, Bobby Echard, Debasis Bagchi, dan Nicholas V. Perricone |
Tahun | 2010 |
Diterbitkan Oleh | International Journal of Medical Sciences 7(4):169-80 |
Ringkasan | Penelitian dilakukan terhadap tikus Sprague-Dawley yang dikondisikan melalui makanan yang diberikan untuk mengalami peningkatan tekanan darah sistolik secara kontinu. Efek pemberian ekstrak maitake dibandingkan dengan pemberian chromium dan captopril. Pemberian ekstrak maitake menunjukan efek positif dalam menstabilkan tekanan darah sistolik. Ekstrak maitake juga mampu menurunkan kembali tekanan darah yang meningkat sepanjang 120 hari pengujian. Efek terhadap hipertensi tersebut sejalan dengan hasil pengukuran terhadap aktivitas renin-angiotensin system (RAS). RAS merupakan sistem terkait hormone yang mengatur kesimbangan cairan tubuh dan pengaturan tekanan darah. Aktivitas RAS yang meningkat akan berperan dalam meningkatkan tekanan darah dan juga mempengaruhi sensitivitas insulin. ACE (angiotensin converting enzyme) yang merupakan salah satu enzim utama dalam aktivitas RAS. Pada penelitian dengan ekstrak maitake terjadi penurunan aktivitas RAS dan ACE. Hal tersebut menunjukan bahwa ekstrak maitake memberikan efek positif bagi hipertensi (melalui RAS). Dan juga dapat tingkatkan sensitivitas insulin, serta kurangi peradangan/inflamasi, sehingga berpotensi meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup. |
Studi Klinis 9:
Judul | Possible disease remission in patient with invasive bladder cancer with D-fraction regimen. Download |
Peneliti | Srinivas Rajamahanty, Brandon Louie, Cormac O’Neill, Muhammad Choudhury, dan Sensuke Konno |
Tahun | 2009 |
Diterbitkan Oleh | International Journal of General Medicine 2:15-7 |
Ringkasan | Salah satu kendala serius pada penangan kanker kandung kemih adalah kemunculan kemnbali setelah beberapa tahun atau penyebaran ke area lain. Hampir 65% dari pasien akan memiliki kekambuhan tumor dalam periode lima tahun dan sekitar 15% terjadi invasi/penyebaran ke otot. Oleh karena itu, mencegah terjadi kemunculan kembali dan penyebaran menjadi salah satu tujuan utama. Sebuah kasus pada pasien pria kulit putih berusia 87 tahun dengan kanker kandung kemih invasif (kanker invasif – sel-sel kanker memiliki kecenderungan untuk menyebar) yang menerima ekstrak aktif maitake (Grifola frondosa) D-fraction. Meskipun risiko kanker tumbuh kembali dan penyebaran tergolong tinggi, belum terdapat tanda-tanda kemunculan kembali ataupun penyebaran kanker. Sudah hampir dua tahun dengan pemberian ekstrak maitake D-fraction, pasien berada dalam kondisi remisi (tidak adanya aktivitas penyakit pada pasien yang diketahui memiliki penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan). D-fraction dari maitake merupakan agen alami yang memiliki potensi untuk mencegah kemunculan kembali ataupun penyebaran kanker pada penderita kanker kandung kemih. |
Studi Klinis 10:
Judul | Maitake D-fraction: Healing and Preventive Potential for Cancer. Download |
Peneliti | Hiroaki Nanba |
Tahun | 1997 |
Diterbitkan Oleh | The Journal of Orthomolecular Medicine 12(1) 43-9 |
Ringkasan | Pada penelitian dengan hewan dan manusia, menunjukan potensi Maitake D-Fraction sebagai agen antikanker terkuat dibandingkan berbagai jenis jamur obat lainnya. Maitake D-Fraction bekerja menghambat perkembangan sel-sel kanker dan mencegah terjadinya metastasis (penyebaran sel kanker ke organ/jaringan tubuh lain). Hasil pengujian pada beberapa pasien kanker membuktikan efektivitas maitake D-fraction sebagai agen antikanker. Maitake D-fraction efektif dalam memperkecil ukuran tumor dan juga meringankan gejala-gejala yang terjadi pada saat disertai/tanpa kemoterapi. Efektivitas antikanker maitake D-fraction terlihat untuk beberapa jenis kanker yang diujikan dan sangat menonjol untuk beberapa jenis kanker seperti kanker hati, paru-paru, dan payudara. Penggunaan kombinasi D-fraction dan bubuk maitake pada beberapa kasus yang diteliti menunjukan perbaikan kondisi stadium kanker yang diderita dan meningkatkan jangka hidup pada penderita kanker stadium lanjut. |
Studi Klinis 11:
Judul | Maitake (D fraction) mushroom extract induces apoptosis in breast cancer cells by BAK-1 gene activation. Download |
Peneliti | Raquel Soares, Manuela Meireles, Ana Rocha, Ana Pirraco, Diego Obiol, Eliana Alonso, Gisela Joos, dan Gabriela Balogh |
Tahun | 2011 |
Diterbitkan Oleh | Journal of Medicinal Food 14(6):563-72 |
Ringkasan | Ekstrak maitake D-fraction yang diinkubasi dengan sel kanker payudara manusia (MCF7) menunjukan efektivitasnya dalam merangsang apoptosis (mekanisme bunuh diri sel saat terjadi kerusakan yang tidak bisa diperbaiki seperti pada sel kanker). Analisa pada level genetik menunjukan peningkatan pada ekspresi gen BAK-1 yang merupakan gen pengatur proses apoptosis. Efektivitas ekstrak D-fraction tsb mengindikasikan manfaat D-fraction sebagai agen dalam mencegah dan terapi pada kanker |
Studi Klinis 12:
Judul | Synergistic potentiation of D-fraction with vitamin C as possible alternative approach for cancer therapy. |
Peneliti | Sensuke Konno |
Tahun | 2009 |
Diterbitkan Oleh | International Journal of General Medicine 2: 91–108 |
Ringkasan | Pada studi ini menunjukkan bahwa maitake D-Fraction dapat memodulasi sistem kekebalan dan parameter hematologi, menghambat atau meregresi pertumbuhan sel kanker, dan bahkan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Maitake D-Fraction juga menunjukan potensi sinergisitas dengan vitamin C dalam membantu meningkatkan efektivitas terapi kanker saat ini sedang berlangsung. Maitake D-Fraction tidak hanya membantu meringankan efek samping dari kemoterapi tetapi juga meningkatkan sensitivitas obat yang digunakan. |
Tags: bukti khasiat jamur maitake, jurnal khasiat jamur, manfaat jamur maitake, peneliti jamur, penelitian tentang jamur maitake, profesor Hiroaki Nanba, Studi klinis jamur maitake