Sembuh dari kanker testis merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Namun siapa sangka bahwa survivor kanker testis memiliki resiko penyakit jantung yang meningkat dibanding sebelum pengobatan. Kenapa begitu?
Dalam artikel ini Anda akan mendapatkan informasi tentang meningkatnya resiko penyakit jantung para survivor kanker testis. Artikel ini dipersembahkan oleh VitaCare Maitake Pro. Selain menerapkan tips menghindari kanker kulit, sebaiknya Anda mengkonsumsi secara rutin VitaCare Maitake Pro, sebab suplemen kesehatan ini mengandung MD Fraction dan Beta Glucan, yang dapat membantu menurunkan resiko berkembangnya kanker.
Kenapa Resiko Penyakit Jantung Meningkat?
Salah satu metode untuk mengobati kanker testis adalah dengan kemoterapi, dimana pasien kanker akan diberikan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker dalam tubuh. Kemoterapi dengan menggunakan obat Cisplatin biasanya dilakukan pada pasien kanker testis.
Penggunaan obat Cisplatin telah sukses meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker testis yang sudah metastatis menjadi 80 persen. Sedangkan tingkat rata-rata kesembuhan 5 tahun pasien kanker testis naik menjadi 95 persen. Kondisi ini membuat 1 dari 600 orang di Amerika Serikat adalah survivor kanker.
Lalu bagaimana hubungan antara penggunaan obat Cisplatin dengan meningkatnya resiko penyakit jantung para survivor kanker testis? Sebuah penelitian yang dilakukan sekitar tahun 2018 lalu, menemukan fakta bahwa survivor kanker testis beresiko tinggi menderita sindrom metabolik.
Fakta ini didukung oleh pendapat Dr Timothy Gilligan, Ketua Panel Panduan NCCN Kanker Testis. Ia menyatakan, para survivor kanker testis yang menjalani kemoterapi, atau terapi radiasi, mengalami peningkatan resiko terkena gangguan penyakit kardiovaskular.
Sindrom metabolik ini ditandai dengan munculnya tiga atau lebih kondisi-kondisi berikut: hipertensi, hipertrigliseridemia, obesitas pada perut, menurunnya kadar kolesterol baik, dan diabetes tipe 2. Kondisi-kondisi diatas dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
“Survivor kanker testis sangat beresiko mengalami hipogonadisme (rendahnya kadar hormon testosteron). Hal ini membuat mereka juga beresiko terkena sindrom metabolik dan kedepannya bisa terkena penyakit jantung,” jelas Mohammad Abu Zaid, MD, assistant professor of medicine, dari Indiana University School of Medicine.
Berikut hasil perbandingan para survivor kanker testis dengan pria normal, yang diteliti pada penelitian yang sama:
- Resiko memiliki kadar kolesterol jahat yang tinggi lebih besar 9 persen pada survivor kanker daripada pria normal.
- Kemungkinan para survivor kanker untuk mengalami obesitas juga lebih besar 6 persen dibanding pria normal.
- Resiko memiliki kadar kolesterol secara keseluruhan juga lebih besar 15 persen pada survivor kanker daripada pria normal.
- Para survivor kanker testis beresiko terkena tekanan darah lebih tinggi 12 persen lebih tinggi daripada pria normal.
Sekilas Kanker Testis
Kanker testis sendiri adalah kanker yang muncul pada testis, yaitu organ yang berada di dalam kantong kulit di bawah penis (skrotum). Fungsi testis adalah organ penghasil hormon seks pria dan sperma untuk reproduksi.
Penderita kanker testis umumnya berusia antara 15 hingga 35 tahun. Namun jangan khawatir, sekitar 95 persen pasien kanker testis yang sudah diobati hidup lebih dari 5 tahun setelah terdiagnosis kanker. Gejala-gejala munculnya kanker testis antara lain:
- Skrotum terasa lebih berat
- Pegal-pegal pada perut atau pangkal paha
- Nyeri pada punggung
- Bagian dada terasa sensitif atau ada pembesaran
- Nyeri atau rasa tidak nyaman pada testis atau skrotum
- Adanya benjolan atau pembesaran pada salah satu testis
- Muncul kumpulan cairan di skrotum secara tiba-tiba