Seringkali kita mendengar kata mutiara yang menghubungkan cokelat dan cinta. Cokelat sepertinya memang ampuh untuk meluluhkan hati, atau menyampaikan rasa cinta. Saling memberikan cokelat saat hari valentine ternyata dapat digolongkan sebagai tradisi yang menyehatkan. Mengapa? Memang apa efek sehat cokelat?
Ini Efek Sehat Cokelat
Selain sebagai ‘pelicin’ urusan cinta, cokelat juga dapat digolongkan sebagai makanan sehat. Kenapa? Karena cokelat memiliki kandungan antioksidan flavonoid. Tapi tidak semua jenis cokelat punya kandungan flavonoid yang sama. Jenis cokelat yang terbanyak mengandung flavonoid adalah cokelat bubuk dan dark chocolate.
Ada beberapa efek sehat yang didapat seseorang setelah mengonsumsi cokelat bubuk atau dark chocolate, yaitu:
- Mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit kardiovaskular. Konsumsi dark chocolate dapat mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung hingga 50 persen, sebab dark chocolate beraksi sebagai anti-inflamasi, dan menurunkan oksidasi LDL.
- Menurunkan tekanan darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Konsumsi dark chocolate secara rutin akan menurunkan resistensi insulin.
- Melancarkan aliran darah pada arteri. Kemampuan pembuluh darah untuk berelaksasiakan meningkat secara signifikan jika orang yang sehat mengonsumsi dark chocolate yang kaya kandungan flavanol.
- Dapat membantu penderita sindrom kelelahan kronis. Cokelat dapat memperbaiki kerja neurotransmiter yang mengatur mood dan pola tidur seseorang.
- Mencegah berkembangnya sel-sel tumor baru. Senyawa pentameric procyanidin yang terkandung secara alami dalam cokelat, ternyata mampu menonaktifkan beberapa protein yang memicu munculnyasel-sel tumor baru.
Adakah hubungan antara cokelat dengan kanker? Ternyata cokelat memiliki efek anti-kanker tidak langsung. Kandungan flavonoid dalam cokelat akan dikenali tubuh sebagai senyawa asing yang harus dikeluarkan. Hal tersebut memicu tubuh memproduksi enzim-enzim untuk melawan mutasi gen dan karsinogen, yang meningkatkan pertahanan tubuh terhadap kanker.
Sejarah Cokelat dan Hari Valentine
“When we don’t have the words, chocolate can speak volumes.” ― Joan Bauer
Tapi sejak kapan cokelat identik dengan Hari Valentine? Sejarah cokelat sebagai ‘makanan cinta’ sudah dimulai sejak zaman keemasan Suku Indian Maya dan Aztec. Cokelat termasuk hadiah sangat mewah diantara golongan elite Suku Maya dan Aztec, yang nilainya sebanding dengan emas.
Di awal tahun 1600-an, tren cokelat melanda seluruh Eropa. Bahkan ketika Marie Antoinette menikah dengan Raja Prancis Louis XVI pada tahun 1770, ia membawa pembuat cokelat pribadinya ke istana Versailles.
Namun ‘perkawinan’ cokelat dengan Hari Valentine baru terjadi ketika Victoria menjadi Ratu Inggris tahun 1837. Saat itu Hari Valentine sedang populer menjadi hari libur yang mengakhiri musim dingin dan mengawali musim semi.
Richard Cadbury, keluarga pemilik pabrik cokelat, melakukan inovasi yang membuat cokelat dikenal tidak hanya sebagai minuman tapi juga makanan. Cadbury pun mulai membungkus cokelat ‘makanan’nya dengan kotak berbentuk hati yang dihiasi bunga mawar, sehingga orang masih bisa menggunakan kotaknya ketika cokelatnya sudah habis.
Jadi mulai sekarang berikanlah cokelat sebagai tanda cinta serta ajakan untuk hidup sehat pada orang yang Anda sayangi.
Tags: cokelat, cokelat kanker, cokelat sehat, coklat, coklat kanker, coklat sehat, dark chocolate, efek cokelat, efek coklat, hari valentine, kanker, khasiat cokelat, khasiat coklat, Manfaat Cokelat, sejarah cokelat, sejarah coklat, Valentine, valentine's day