MENU
Penanganan Kanker Stadium 4

Penanganan Kanker Stadium 4

Imunoterapi, Solusi Kanker Stadium Lanjut

Imunoterapi, Solusi Kanker Stadium Lanjut

Mengenal Tumor Otak dan Pemulihan Canggihnya di Indonesia

August 7, 2017 Comments (0) Views: 2830 Pengobatan Kanker

Mengenal Tumor Otak dan Pemulihan Canggihnya di Indonesia

Pemulihan tumor otak di Indonesia semakin canggih. Setidaknya ada 4 pengobatan tumor otak tercanggih di Indonesia yang menjadi harapan pasien. Sebab para praktisi medis tidak mengenal kata henti untuk menemukan solusi untuk pengobatan tumor dan kanker.

Pengembangan keilmuan dan teknologi ini sangat berguna demi memperbesar angka survival rate (ketahanan hidup) pasien. Hingga saat ini perkembangan teknologi dan layanan medis untuk menemukan dan memulihkan kanker semakin maju, termasuk dalam penanganan kasus tumor ini.

Beberapa Metode Untuk Atasi Tumor Otak

Kini sudah ada 4 teknologi canggih untuk tangani kasus tumor otak, yang tergolong baru di Tanah Air. Keempat teknologi ini dapat dijadikan harapan bagi para pasien tumor ini. Keempat teknologi canggih tersebut antara lain:

1. Bedah Mikroskopik (Teknik Blue Ray)

dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, dokter spesialis bedah saraf Rumah Sakit MRCCC Siloam Jakarta, mengatakan bedah mikroskopik dengan teknik Blue Ray yang diadaptasi dari Jerman ini memiliki ketepatan pengangkatan sel tumor semakin tinggi. Hal berpengaruh pada semakin banyaknya tumor yang dapat diangkat.

2. Terapi Radiasi RAPID ARC

Spesialis Radiologi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Fielda Djuita, mengatakan melalui teknologi radiasi terapi RAPID ARC maka penyinaran dapat dilakukan selama 4 menit saja. Penyinaran juga dapat dilakukan dari berbagai sudut (hingga 360 sudut).

Keunggulan sudut penyinaran ini akan membuat penyinaran tumor lebih tepat. Dengan perlengkapan khusus, tubuh pasien akan dilindungi dari paparan sinar radiasi.

3. Metode Pemeriksaan PET – CT

dr. Basuki Hidayat, Sp.KN, ahli pengobatan teknologi nuklir dari RS MRCCC Siloam Jakarta, menjelaskan PET scan dapat mendeteksi aktifitas metabolik berlebihan dari sel-sel kanker. Terapi dilengkapi dengan penanganan CT atau X-Ray Computed Tomography, yang berfungsi memberikan informasi anatomi.

Penggabungan keduanya menjadi satu perangkat akan memberikan kelengkapan informasi, yang dapat membantu dokter dalam menentukan tingkat keganasan kanker, penyebaran, dan tingkatan stadium secara lebih efektif dan akurat.

Hal ini juga membantu dokter membedakan tumor ganas dan tumor jinak, serta menentukan lokasi biopsi dan radiasi lebih tepat dan akurat.

4. Metode bedah radiasi dengan gamma knife

dr. Lutfi Hendriansyah, MD, dokter spesialis bedah saraf Gamma Knife Center Indonesia Siloam Hospital, mengatakan penanganan tumor otak (terutama tumor berukuran kecil) dapat diatasi dengan teknologi gamma knife berbasis sinar radiasi.

Metode ini tidak membutuhkan pembukaan tempurung otak, sehingga tidak ada sayatan pada kulit kepala, dan tidak memerlukan bius umum. Hebatnya lagi, teknologi ini memungkinkan radiasi terfokus akurat pada target (tumor) tertentu, yang telah ditandai agar tidak mengenai sel sehat.

Gejalanya Berdasarkan Lokasi Tumor

Penyakit tumor otak, merupakan perkara yang serius karena dapat berujung pada timbulnya penyakit kanker otak, jika tumor yang berkembang pada otak merupakan tumor ganas. Tumor otak yang ganas diketahui memiliki risiko penyebaran hingga tulang belakang manusia.

Saat pasien terkena penyakit tumor otak, maka pasien akan merasakan beberapa gejala yang dapat terjadi, dan lokasi keberadaannya akan mempengaruhi gejala yang dialami. Berikut beberapa gejala yang perlu Anda catat:

1. Otak Bagian Samping:

Pasien akan merasakan kejang atau pingsan, merasa mendengar suara di dalam kepala, mengalami kesulitan dalam berbicara atau kesulitan mengingat.

2. Otak Bagian Depan:

Pasien berisiko mengalami perubahan mental dan kepribadian, kehilangan keseimbangan tubuh, serta gangguan indera penciuman dan pengelihatan.

3. Otak Bagian Belakang

Pasien dapat merasakan gangguan penglihatan.

4. Otak Bagian Tengah:

Pasien akan lebih sulit memahami kata-kata, sulit dalam berbicara, menulis, membaca dan mengontrol gerakan tubuh. Pasien juga berisiko mengalami mati rasa pada salah satu sisi tubuh.

5. Batang Otak:

Pasien berisiko mengalami ketidakseimbangan tubuh, seperti sulit berjalan, terjadinya pelemahan otot muka. Pasien juga dapat mengalami gangguan bicara dan menelan.

6. Selaput Otak:

Tumor pada lokasi ini dapat memberi dampak seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, dan gangguan sistem gerak tubuh.

7. Otak Kecil:

Pasien yang memiliki tumor pada bagian otak kecil dapat mengalami gejala seperti kesulitan berjalan, kesulitan mengkoordinasi gerakan tubuh, sulit berbicara, mata berkedut, sering muntah, dan sensasi kaku pada leher.

Berdasarkan data WHO (World Health Organization), di Indonesia kasus tumor dan kanker otak sudah mencapai angka 4.900 kasus pada tahun 2012. Perlu diketahui tumor otak bisa menyerang siapa saja, tanpa mengenal usia dan jenis kelamin, termasuk mereka yang masih anak-anak.

Diketahui, penyakit genetik seperti neurofibromatosis (penyakit genetik yang menyebabkan tumor tumbuh di saraf), diduga memicu risiko timbulnya tumor otak. Namun, penyebab pasti dari kasus tumor otak hingga saat ini masih belum diketahui.

Tags: , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *