Waspadalah terhadap serangan kanker anak. Sebab kanker dapat menyerang siapa saja dari berbagai usia. Menurut data yang dimiliki oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), setiap tahun ada 4100 kasus baru kanker anak di Indonesia.
Dalam artikel ini Anda akan mendapatkan informasi seputar kanker pada anak-anak. Artikel ini dipersembahkan oleh VitaCare Maitake Pro, suplemen kesehatan yang mengandung MD Fraction dan Beta Glucan, yang dapat membantu menurunkan resiko berkembangnya kanker.
4 Jenis Kanker Anak
Semua jenis kanker memang dapat menyerang siapa saja, namun ada beberapa jenis kanker yang biasanya diidap oleh anak-anak. Berikut empat jenis kanker yang paling sering menyerang anak-anak dan harus kita waspadai.
1. Leukemia
Dikenal pula dengan kanker darah, merupakan jenis kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Kanker ini akan menyebabkan sumsum tulang memproduksi sel darah putih tidak normal yang tidak berfungsi dengan baik dalam jumlah yang berlebihan. Jumlah sel darah putih yang berlebihan ini akan menumpuk dan menyebar ke organ-organ tubuh seperti paru-paru, ginjal, hati, limfa, tulang belakang, bahkan otak.
Beberapa faktor yang membuat risiko seorang anak terkena leukemia meningkat adalah faktor keturunan, paparan radiasi tinggi, asap rokok, dan menjalani pengobatan.
Gejala Leukemia:
- Kelelahan.
- Demam.
- Keringat berlebihan pada malam hari.
- Nyeri tulang dan sendi.
- Berat badan menurun.
- Organ hati dan limfa membengkak.
- Mudah mengalami perdarahan atau memar.
- Muncul bintik-bintik merah pada kulit.
2. Kanker otak
Kanker otak adalah tumor ganas otak yang ada di otak atau tulang belakang dan menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain. Kebanyakan kanker otak berasal dari kanker pada organ tubuh lain yang menyebar hingga ke otak. Ada beberapa jenis kanker yang dapat menyebabkan kanker otak yaitu kanker usus, kanker payudara, kanker ginjal, melanoma, dan kanker paru.
Faktor keturunan, radioterapi, paparan zat kimia, paparan asap rokok serta racun dari lingkungan sekitar menjadi beberapa faktor yang meningkatkan risiko seorang anak terkena kanker otak.
Gejala Kanker Otak:
- Kejang-kejang.
- Sakit kepala parah.
- Muntah-muntah.
- Perubahan perilaku.
- Gangguan kemampuan melihat atau mendengar.
3. Neuroblastoma
Neuroblastoma adalah kanker yang berkembang dari sel-sel saraf belum matang (neuroblast) pada anak-anak. Normalnya, tidak ada lagi neuroblast yang tersisa dalam tubuh anak setelah dilahirkan.
Pada anak penderita neuroblastoma, sisa neuroblast akan terus berkembang dan membentuk tumor.Umumnya, neuroblastoma diderita oleh anak-anak yang berusia dibawah lima tahun.
Neuroblastoma dapat menyerang bagian tubuh manapun, dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan komplikasi seperti gangguan pendengaran dan pertumbuhan, penyakit jantung dan ginjal, kemandulan, serta kanker jenis lainnya.
Gejala Neuroblastoma:
- Demam.
- Nafsu makan hilang.
- Berat badan menurun.
4. Tumor Wilms
Tumor Wilms adalah salah satu jenis kanker ginjal yang umumnya menimpa anak-anak laki-laki berusia 3 sampai 4 tahun. Penyakit yang dikenal pula dengan nama nefroblastoma biasanya hanya muncul pada salah satu ginjal.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena tumor Wilms adalah keturunan dari ras Afro-Amerika, memiliki anggota keluarga pengidap tumor Wilms, serta mengidap sindrom anirida (tidak punya iris mata) atau hemihipertrofi (satu sisi badan lebih besar).
Gejala Tumor Wilms:
- Perut membengkak.
- Nyeri pada perut.
- Munculnya benjolan pada perut ketika diraba.
Tags: gejala kanker anak, gejala kanker otak, gejala leukemia, gejala neuroblastoma, gejala tumor wilms, kanker, Kanker anak, kanker balita, kanker bayi, kanker otak, leukemia, neuroblastoma, Tumor Wilms