Tinggal di kota besar? Sering terjebak di kepadatan lalu lintas? Waspadalah, karena Anda juga berisiko tinggi terkena kanker. Menurut data WHO tahun 2016 lalu, Jakarta dan Bandung termasuk dalam sepuluh kota dengan polusi udara terburuk di Asia Tenggara. Hanya 70 hingga 80 hari dalam setahun warga Jakarta menikmati udara yang digolongkan sehat. Apakah hanya pernafasan kita saja yang terancam? Tentu saja tidak.
Umumnya, beberapa faktor risiko kanker yang kita ketahui adalah usia, gaya hidup tidak sehat, dan adanya keturunan pengidap kanker. Namun tahukah Anda jika polusi dari udara juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker? Apa sih yang disebut polusi udara itu?
Polusi Bisa Picu Kanker
Beberapa peneliti menduga bahwa udara yang tercemar dapat mengubah DNA seseorang sehingga berisiko mengidap kanker. Semakin banyak polusi udara yang dihirup, maka semakin besar pula risiko seseorang menderita kanker.
Para peneliti juga sudah mendapatkan bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa bagian tertentu dari polusi udara, yang diberi nama PM2.5 (partikel padat seperti debu), dapat menyebabkan kanker.
Melindungi diri 100 persen dari risiko pencemaran udara memang hampir mustahil dilakukan. Namun ada hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risikonya, yaitu dengan mengonsumsi vitamin C. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa Vitamin C membantu menangkal zat-zat polutan yang masuk ke dalam tubuh dan mencegah penurunan fungsi pernafasan.
Selain konsumsi Vitamin C, risiko kanker juga dapat di minimalisir dengan cara menghindari asap rokok. Kenapa? Karena asap rokok mengandung partikel PM2.5 yang dapat menimbulkan kanker. Jika Anda perokok aktif, berhentilah. Jika Anda perokok pasif, menghindarlah.
Cara-cara lain untuk meminimalisir paparan polusi adalah dengan membuat bangunan yang memiliki ventilasi sehat, mengamankan zat-zat polutan di dalam rumah (aerosol atau cairan pembersih), serta menghindari kemacetan lalu lintas jika memungkinkan.
Apa Sih Polusi Udara Itu?
Polusi udara adalah campuran zat-zat alami ataupun buatan manusia di dalam udara yang dihirup manusia. Contoh dari polusi alami adalah debu gurun, dan polusi buatan manusia adalah asap rokok, kendaraan bermotor, dan asap pabrik.
Polusi jenis ini juga dapat dibagi dua berdasarkan lokasi penyebarannya, yaitu indoor dan outdoor. Polusi outdoor adalah semua paparan udara kotor yang berada di luar bangunan. Beberapa hal yang dapat digolongkan sebagai polusi outdoor adalah:
- Partikel-partikel dalam asap mesin berbahan bakar fosil.
- Gas-gas berbahaya (sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, uap kimia).
- Asap tembakau.
Sedangkan polusi indoor adalah semua paparan partikulat, karbon oksida, dan polutan yang terbawa oleh udara atau debu di dalam ruangan. Beberapa hal yang dapat termasuk dari polusi indoor adalah:
- Beberapa jenis gas, seperti karbon monoksida atau radon.
- Sisa makanan busuk dan bahan kimia.
- Debu dari atap asbes.
- Obat anti-hama.
- Asap rokok.
- Serbuk-serbuk dari bagian rumah yang berjamur.
Tags: kanker, penyebab kanker, polusi, polusi udara