Makanan yang diperlukan seseorang usai menjalani kemoterapi tentu berbeda ketika kondisi normal. Seperti apa menu makanan kemoterapi yang dianjurkan?
Kemoterapi sendiri adalah sebuah terapi pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk membasmi sel-sel kanker. Obat kemoterapi dibuat untuk menyerang sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, kemoterapi dapat berpengaruh pada kulit, rambut, sumsum tulang, atau usus.
Pola Makan Sehat Pasien Kemoterapi
Charlie Pieterick, RN, MS, ARNP, praktisi kesehatan di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle, menyatakan bahwa prosedur kemoterapi dan terapi radiasi lain dapat memberikan efek tambahan pada status nutrisi tubuh yang sudah terkena dampak dari kanker.
Saat kemoterapi disarankan untuk makan dengan porsi kecil tapi sering, daripada makan porsi besar namun jarang. Catatlah semua makanan dan minuman yang pasien konsumsi, serta gejala pasca kemoterapi yang dirasakan. Catatan ini akan membantu petugas kesehatan mengidentifikasi pengaruh makanan pada tubuh pasien.
Jika diperlukan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli diet dan nutrisi. Mereka dapat bantu untuk mengatur menu makanan dan mengatasi masalah pola makan selama menjalani pengobatan kanker.
Makanan Kemoterapi Untuk Atasi Efek Samping
Berikut beberapa tips atur pola makan untuk atasi efek samping kemoterapi:
- Fungsi indera pengecap menurun. Kemoterapi dapat mengganggu kerja indera pengecap, membuat minuman dan daging terasa hambar. Makanlah telur, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, atau ikan jika potongan daging sulit untuk dinikmati.
- Konstipasi. Jika pasien kemo mengalami efek samping konstipasi, maka jaga agar tubuhnya tidak kekurangan cairan. Konsumsilah semua jenis makanan berserat dan sempatkan berolahraga meskipun hanya jalan santai, karena olahraga dapat menstimuli usus.
- Berat badan meningkat. Jennifer Koorenny, MS, RD, ahli diet onkologi di Seattle Cancer Care Alliance, menyarankan agar pasien kemoterapi mengonsumsi makanan rendah lemak, camilan, dan lebih banyak sayuran. Sebab berat badan pasien kemoterapi cenderung meningkat saat menjalani kemoterapi.
- Nafsu makan terganggu. Pasien kemoterapi sebaiknya mengonsumsi camilan seperti sereal panas, atau roti panggang dengan selai kacang, ujar Erika Connor, RD, ahli diet klinis di Stanford Cancer Center. Sebab karbohidrat biasanya dapat dicerna dengan baik.
- Diare. Hindarilah makanan berminyak dan digoreng, kafein, minuman manis dan jus buah, salad hijau, makanan mentah, dan alkohol gula. Sebaiknya makan oatmeal, buah tanpa kulitnya, kentang manis, dan labu.
- Sariawan, hindari makanan pedas, alkohol, dan makanan panas. Jaga kelembapan rongga mulut dengan mengonsumsi banyak cairan. Berkumur dengan air garam usai makan juga bantu redakan nyeri sariawan.
- Dehidrasi, hindari dengan menjaga asupan cairan. Dehidrasi dapat terjadi akibat efek samping kemoterapi yaitu diare dan muntah.
- Mual, bisa dikurangi dengan konsumsi makanan dingin. Minum teh jahe atau teh mint juga dapat redakan rasa mual. Hindari juga makanan berminyak dan digoreng, serta makanan beraroma kuat.
Khasiat Jamur Maitake Untuk Pasien Kemoterapi
Tambahkan jamur maitake ke dalam daftar menu makanan kemoterapi. Sebab maitake memiliki kandungan senyawa aktif D-Fraction yang membantu tingkatkan sistem imun serta melawan infeksi virus seperti hepatitis, HIV, dan juga berperan dalam menghambat tumor serta kanker.
Menurut beberapa jurnal penelitian, kandungan D-Fraction ini juga dapat menekan efek samping kemoterapi seperti kerontokan rambut, rasa mual, pusing, nyeri, sehingga kualitas hidup pasien kemoterapi meningkat.
Tags: atasi efek samping kemoterapi, diet kemoterapi, efek samping kemoterapi, makanan pasien kanker, makanan penderita kanker, makanan terapi kanker, menu makanan kemoterapi