Kedatangan buah hati pasti menjadi hal yang ditunggu bagi setiap pasangan. Tidak terkecuali bagi pasien penyakit kronik seperti kanker. Namun bagi beberapa pasien kanker memiliki ketakutan untuk hamil kembali, karena dikhawatirkan perubahan hormon memicu kekambuhan kanker.
Hal ini merujuk pada aspek pemulihan kanker. Selama beberapa waktu terakhir, dipercayai bagi pasien kanker, tujuan utama pengobatan dengan terapi hormonal adalah untuk menekan hormon agar menurunkan risiko kekambuhan kanker pula. Sedangkan saat wanita hamil, hormon tubuh akan meningkat sehingga berpengaruh terhadap risiko kekambuhan tersebut.
Hubungan Kanker Dengan Kehamilan
Hal inilah yang menyebabkan kehamilan dapat bersifat kontraproduktif dengan pengobatan yang tengah dilakukan. Namun rasa takut ini mulai dapat dihapuskan, seiring dengan ditemukannya fakta-fakta baru melalui serangkaian penelitian yang dilakukan.
Dari hasil penelitian, yang dipublikasikan dalam European Breast Cancer Conference (EBCC-8) di Wina, Austria, ditemukan bahwa tidak ada perbedaan dalam tingkat kelangsungan (peningkatan risiko kanker) antara wanita yang menderita kanker payudara dalam kondisi hamil dengan pasien kanker yang tidak hamil.
Data ini diperoleh berdasarkan hasil analisis pengujian yang melibatkan 333 perempuan yang hamil setelah didiagnosis menderita kanker payudara. Kemudian data tersebut dibandingkan dengan data 874 perempuan dengan kanker yang sama tapi tidak hamil. Pengujian ini dilakukan dalam rentang waktu 5 tahun pengamatan.
“Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan dalam jangka waktu bertahan hidup dibanding dengan wanita yang tidak hamil. Serta pasien yang hamil dalam waktu 2 tahun ternyata memiliki kelangsungan hidup bebas penyakit yang lebih baik,” ungkap Dr. Hatem Azim, onkologis dari Jules Bordet Institut, Brussels, Jerman.
Aman Untuk Hamil Kembali
Penelitian ini sungguh bermakna bagi para pasien kanker, yang ingin hamil kembali. Karena sejak dulu sering ketika perempuan dengan riwayat kanker payudara mengalami kehamilan, maka tindakan yang disarankan oleh dokter adalah melakukan aborsi. Sebab takut memiliki efek yang merugikan terhadap hasil terapi pemulihan yang sudah dijalani pasien.
Di kesempatan yang sama, Profesor David Cameron dari University of Edinburgh, mengatakan hasil penelitian ini menjadi studi yang penting karena mampu memberikan rasa percaya diri bagi perempuan untuk hamil kembali dan membesarkan sang buah hati setelah melalui serangkaian terapi pemulihan atau perawatan kanker.
Perlu dicatat bagi para pasien kanker yang merencanakan hamil kembali, untuk berkonsultasi secara intesif dengan dokter yang kompeten di bidangnya untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Tags: artikel kanker, bolehkah pasien kanker hamil, fakta kanker, info kanker, kanker, kanker dan kehamilan, kehamilan, Lawan Kanker, pasien kanker hamil, risiko kehamilan bagi pasien kanker