Menurut data International Agency for Research on Cancer (IARC), kanker usus besar termasuk jenis kanker dengan jumlah kematian terbanyak kedua pada wanita. Apa penyebabnya? Lalu bagaimana cara mencegah kanker usus besar?
Tips Mencegah Kanker Usus Besar
Berikut ini Lawan Kanker akan mengulas 10 cara mencegah kanker usus besar yang bisa Anda lakukan.
1. Lakukan Olahraga Harian
Salah satu penyebab utama kanker usus besar selain pola makan tidak sehat adalah kurang olahraga. Menurut studi oleh Journal of National Cancer Institute, fisik yang kurang olahraga memiliki kaitan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, salah satunya kanker usus besar.
Berolahraga secara teratur itu penting untuk mencegah jenis kanker ini. Tapi biasanya, keterbatasan waktu dan rasa malas membuat olahraga menjadi enggan dilakukan. Jika Anda juga mengalaminya, mulailah berolahraga ringan secara bertahap seperti berjalan 30 menit setiap hari, atau pilih kegiatan yang Anda gemari seperti jalan cepat, berlari, berenang, bersepeda, menari atau berkebun.
2. Hindari Obesitas
Sebelum melakukan langkah ini, tanamkan terlebih dahulu dalam benak Anda bahwa salah satu penyebab kanker usus besar adalah obesitas atau Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi. Tidak hanya kanker usus besar, penyakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2 juga mengintai orang yang tergolong obesitas.
Mulai sekarang cobalah menghitung seberapa ideal angka IMT Anda. Jika tergolong obesitas, maka mulailah makan sehat dan olahraga minimal 30 menit per hari untuk mengontrol berat badan. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter tentang bagaimana mengontrol berat badan secara sehat.
3. Hindari Alkohol
Asupan alkohol berlebihan dapat mengancam jaringan tubuh hingga menyebabkan perubahan DNA pada sel dan secara bertahap dapat memicu kanker. Selain itu, alkohol yang masuk ke tubuh akan dikonversi menjadi asetaldehida oleh bakteri di usus besar. Asetaldehida adalah salah satu zat yang bersifat karsinogen sehingga berpotensi menyebabkan kanker di usus besar.
4. Kurangi Konsumsi Daging Merah dan Daging Olahan
Tahukah Anda? Daging merah dan daging olahan juga berpotensi menyebabkan penyakit kanker usus besar. Journal of Cancer Research menyebutkan adanya hubungan positif antara konsumsi daging merah atau olahan dengan kanker kolorektal.
Para peneliti menemukan pengaruh zat besi dalam hemoglobin dan myoglobin (heme iron), nitrat atau nitrit, dan amina heterosiklik pada daging yang menjadi penghubung kedua variabel penelitian tersebut.
Namun, bukan berarti Anda harus menghentikan konsumsi daging sepenuhnya. Anda bisa membatasinya dengan dua kali 4 ons dalam seminggu. Selain itu, pilihlah potongan yang pipih, hindari bagian lemak dan juga. Memakan daging olahan pun sebaiknya tidak lebih dari dua kali seminggu.
5. Konsumsi Makanan Kaya Serat
Sebuah studi dari jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa peningkatan asupan serat dapat mengurangi risiko kanker kolorektal. Serat akan mengisi tinja dan mempercepat pergerakan tinja melewati usus besar. Dengan begitu, usus akan lebih ‘bersih’ dari kotoran yang lewat sehingga bisa mencegah sel-sel usus terpapar dalam waktu yang lama oleh zat karsinogen yang dibawa kotoran.
Beberapa bahan makanan seperti gandum dan olahannya, apel, stroberi, kacang, kacang-kacangan, kubis mentah, sayuran renyah, serta biji-bijian dapat menjadi pilihan Anda untuk memperbanyak serat.
6. Lakukan Skrining (Deteksi Dini) Rutin
The American Cancer Society merekomendasikan skrining kanker pada usia 45 tahun bagi Anda yang memiliki riwayat kanker di keluarganya. Bagi yang tidak memiliki riwayat atau gejala kanker, Anda dapat melakukan skrining kanker rutin setelah usia 50 tahun.
Skrining kanker memang tidak bisa memberikan pencegahan ataupun penyembuhan pada penyakit kanker. Namun dengan skrining, penyakit kanker akan jauh lebih mudah untuk disembuhkan. Sebab, skrining memungkinkan Anda untuk mengetahui adanya sel kanker di dalam tubuh secara lebih dini. Sementara penyakit kanker tahap awal akan lebih mudah disembuhkan ketimbang kanker yang sudah berkembang.
Beberapa jenis diagnosis kanker yang populer misalnya kolonoskopi, sigmoidoskopi, fecal occult blood test dan fecal immunochemical test. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis skrining apa yang tepat untuk Anda.
7. Berhenti Merokok
Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel penyebab kanker, merokok tercatat sebagai bagian dari pola hidup penyebab kanker yang paling banyak menyebabkan kematian.
Asap rokok mengandung banyak karsinogen yang merusak sel tubuh sehingga menyebabkan kanker. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention Journal tahun 2009 menunjukkan bahwa merokok secara jangka panjang dapat menyebabkan kanker kolorektal atau usus besar.
Jika Anda masih merokok, sebaiknya hentikan kebiasaan ini. Anda bisa memulainya dari diri sendiri, lalu meminta bantuan dari dokter, kerabat, dan anggota keluarga untuk meningkatkan peluang keberhasilannya.
8. Cukupi Vitamin D
Vitamin D membantu mengatur pertumbuhan sel, membatasi peradangan dan bahkan mencegah penyebaran sel kanker. Sebuah studi dalam Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention Journal tahun 2011 telah membuktikan hal ini. Dengan menjaga asupan vitamin D dalam tubuh, Anda dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Asupan vitamin D bisa Anda peroleh dari makanan seperti ikan, minyak ikan cod, kuning telur, susu dan produk biji-bijian. Anda juga disarankan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15 menit setiap hari untuk membantu tubuh memproduksi vitamin D.
9. Konsumsi Makanan dan Minuman Antikanker
Pola makan teratur memainkan peranan penting dalam mencegah kanker usus besar. Untuk mencegah kanker usus besar, makanan dan minuman kaya antioksidan dan fitokimia sangatlah dibutuhkan. Jenis makanan atau minuman yang bisa Anda pilih misalnya brokoli, teh hijau, tomat, jahe, bayam, dan kacang-kacangan.
10. Hindari Penggunaan Antibiotik Yang Tidak Perlu
Antibiotik memang dibutuhkan dan penting untuk mengobati sejumlah infeksi bakteri, namun penggunaan antibiotik yang berlebihan justru dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kanker seperti kanker usus besar, prostat, payudara dan paru-paru.
Terlalu sering menggunakan antibiotik cenderung melemahkan sistem kekebalan tubuh karena antibiotik akan membunuh tidak hanya bakteri jahat tetapi juga bakteri baik. Jika Anda sering sakit, maka sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi obat antibiotik. Anda bisa membantu menyembuhkannya dengan mengonsumsi buah atau sayuran yang berkhasiat terhadap penyakit yang diderita.
Apa Itu Kanker Usus Besar?
Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah kanker yang berkembang pada usus besar dan juga rektum. Usus besar, atau biasa disebut kolon, adalah bagian dari sistem pencernaan. Sedangkan rektum adalah bagian kecil terakhir dari pencernaan yang menghubungkan antara usus besar dan anus.
Di Amerika Serikat, 1 dari 20 orang penduduknya berisiko jenis kanker ini. Beberapa penyebabnya diketahui berasal dari pola konsumsi seperti minum alkohol berlebihan, merokok, obesitas, diabetes, kekurangan serat, atau diet tinggi lemak. Melihat statistik dan penyebabnya, nampaknya jenis kanker ini lebih ‘akrab’ dengan orang-orang yang pola konsumsinya tidak sehat.
Anda yang belum bisa menjaga pola makan sehat sebaiknya perlu mewaspadainya. Lakukan tips-tips mencegah kanker usus besar untuk menjaga risiko terkena kanker tetap rendah.
Tags: antibiotik, Bahaya Alkohol, Cara Mencegah Kanker, Indeks Massa Tubuh, jamur antikanker, Jenis Kanker, kanker kolorektal, kanker usus besar, Kolon, Kolorektal, Lawan Kanker, Makanan Berserat, melawan kanker, Obat Herbal, Obesitas, penyebab kanker, Rektum, vitamin d