Sekarang ini, penyebaran informasi sangat sulit untuk terbendung. Beragam konten dapat ditemukan dengan mudah, tidak terkecuali kabar hoax seputar kanker.
Banyak konten seputar kanker yang memberi kita keuntungan untuk belajar banyak tentang penyakit berbahaya ini dan memberikan solusi-solusi demi mencegah bahkan membantu pemulihan pasien kanker.
Namun sayangnya tidak sedikit juga tersebarnya berita yang menyesatkan dan dapat merugikan banyak pihak. Demi menghindari diri dari kasus seperti ini disarankan bagi kita semua untuk lebih bijak dalam memilah informasi.
Juga terlebih dahulu mencerna segala bentuk informasi sebelum memberikan kepada mereka yang membutuhkan. Memang hal ini adalah pekerjaan sulit, mengingat tidak semua dari kita memiliki kemampuan dalam bidang medis yang kuat. Lalu bagaimana cara kita agar tidak langsung percaya dengan berita-berita yang dicurigai sebagai hoax?
Hal yang paling mendasar adalah Anda harus melakukan cross-check berita dengan berulang dan pastikan informasi tersebut berasal dari sumber yang kompeten dimulai dari siapakah yang mengeluarkan data tersebut apakah dokter atau praktisi medis. Perhatikan juga kredibilitas dan track record organisasi atau website dalam penyebaran informasi.
Berdasarkan penelusuran, komunitas Lawan Kanker menemukan beberapa isu/informasi seputar kanker yang dirasa kurang memiliki bukti yang kuat. berikut beberapa informasi tersebut untuk bersama kita pelajari.
National Cancer Institute (NCI), Amerika Serikat, menganggap hal tersebut keliru karena kanker bisa disebabkan oleh berbagai hal terutama gaya hidup tak sehat dan akibat paparan lingkungan seperti asap tembakau atau radiasi.
Ahli biologi tumbuhan Dr. Susiani Purbaningsih, DEA, mengatakan meski daun sirsak ini ada studinya namun belum cukup bukti untuk jadi obat. Penelitian tentang daun sirsak dan daun kanker masih belum masuk tahap uji klinis.
Pengobatan utama kanker adalah melalui operasi, kemoterapi dan radiasi. Namun sayangnya masyarakat banyak yang percaya pengobatan supranatural melaui orang pintar. Dampaknya adalah menunda-nunda untuk berobat ke rumah sakit, sehingga kanker yang diidap sudah terlanjur parah, sehingga sulit dipulihkan.
NCI mengatakan bahwa prosedur operasi di rumah sakit sudah memiliki standar. Kemungkinan untuk sel kanker menyebar karena operasi sangat minim karena dokter sudah melakukan beragam langkah pencegahan, seperti mengganti pisau bedah untuk setiap area tubuh yang berbeda.
Cancer Research UK menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Bukti keberadaan sel kanker sudah ditemukan bahkan pada fosil manusia ribuan tahun lalu dan ada penjelasan logis di balik fenomena meningkatnya kanker di zaman modern, yaitu angka harapan hidup menjadi lebih lama.
Resiko kanker kandung kemih bukan hanya penting bagi orang tua. Orang yang berusia muda sebaiknya…
Sembuh dari kanker testis merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Namun siapa sangka bahwa survivor…
Tahi lalat adalah ‘aksesoris’ alami penampilan seseorang. Namun kadang banyak orang kesulitan membedakan antara yang…
Ada serangkaian metode tes yang biasa dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kanker prostat. Namun saat…
Sering di bawah terik matahari membuat pengendara motor dan pesepeda memiliki resiko lebih besar terkena…
Saat ini kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer setiap wanita. Berbagai jenis dan merek kosmetika digunakan…