Perokok pasif berisiko 12 kali lebih tinggi terkena berbagai penyakit kanker dibandingkan perokok aktif. Kok bisa begitu? Kenapa terlihat tidak adil? Ya, tidak adil. Itulah kata yang cukup tepat untuk menggambarkan keadaan yang dialami oleh para perokok pasif.
Bagaimana tidak, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pusat, Dr. H. Adang Bachtiar, MPH, D.Sc mengatakan bahwa para perokok pasif berisiko 12 kali lebih tinggi terkena berbagai penyakit kanker dibandingkan perokok aktif.
Siapa Sih Perokok Pasif Itu?
Secara definisi, perokok pasif dijabarkan sebagai seseorang yang tidak merokok namun turut menghirup asap rokok yang dikeluarkan atau dihembuskan oleh sang perokok aktif. Lalu apa yang membuat para perokok pasif lebih rentan terserang penyakit kanker, terutama kanker paru?
Pada dasarnya, sebatang rokok memiliki lebih dari 3.000 bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam kesehatan tubuh. Sedangkan pada kondisi perokok pasif, asap yang dihasilkan rokok adalah kombinasi asap pembakaran yang tercampur senyawa lain dalam hembusan napas perokok.
Kemudian dalam satu hembusan asap rokok terdapat lebih dari 7.000 bahan kimia. Dari ribuan bahan kimia tersebut, 69 bahan kimia memiliki sifat karsinogenik.
Lebih Rentan Terserang Penyakit
Bila dipelajari lebih lanjut, perokok pasif ternyata tidak memiliki sistem pertahanan tubuh layaknya perokok aktif yang terbiasa dengan asap rokok. Hal inilah yang membuat perokok pasif lebih rentan terserang penyakit akibat asap rokok.
“Tubuh perokok membentuk mekanisme pertahanan dalam tubuh. Sedangkan orang yang jarang terpapar asap rokok tidak punya sistem pertahanan tersebut,” ucap Dr. H. Adang Bachtiar.
Meski fakta ini ironis, namun jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan bagi kita untuk malah terjun menjadi perokok aktif. Karena menjadi perokok akan lebih banyak mendatangkan kerugian, bukan hanya pada diri sendiri tapi juga pada orang sekitar Anda.
Solusi terbaik adalah memproteksi diri. Ada beberapa cara untuk menghindarkan Anda dari serangan radikal bebas seperti asap rokok. Berikut beberapa diantaranya:
1. Gunakan Masker
Bagi Anda yang memiliki mobilitas tinggi dan sering ke area-area umum direkomendasikan untuk selalu menyediakan masker. Menggunakan masker (face mask) terbukti merupakan cara yang murah, mudah dan efektif untuk mengurangi paparan polusi udara terhadap kesehatan Anda.
2. Pilihlah Area non Smoking
Tidak berada bersama para perokok aktif saat mereka merokok adalah salah satu langkah terbaik untuk melindungi Anda dari asap rokok. Karena kenyataannya AC serta kecukupan ventilasi tidaklah sepenuhnya dapat menghilangkan asap rokok yang telah tersebar di dalam ruangan.
3. Makan Makanan Berantioksidan
Mengonsumsi buah dan sayur sangat baik bagi tubuh Anda terutama buah dan sayur berwarna cerah karena umumnya buah dan sayur tersebut tinggi akan antioksidan yang penting untuk menangkal radikal bebas. Beberapa buah dan sayur yang diketahui memiliki kadar antioksidan tinggi antara lain strawberry, kiwi, brokoli, dan daun sage.
4. Konsumsi Suplemen Kesehatan
Jika diperlukan, konsumsilah suplemen kesehatan yang mengandung Vitamin C, A atau E. Diketahui ketiga vitamin ini memiliki peran sebagai antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas.
Ditinjau oleh:
dr. Rony Wijaya
Medical Marketing
Indocare Citrapasific
Tags: Lawan Kanker, pemulihan kanker., Pengobatan Kanker, suntik vitamin C, suntik vitamin C untuk kanker, Terapi Kanker, vitamin C, vitamin C dosis tinggi, vitamin C untuk kanker