Semua pasangan pasti menginginkan hadirnya anak dalam rumah tangga mereka. Termasuk para penderita kanker testis. Tapi mungkinkan mereka punya anak setelah menjalani terapi pengobatan kanker dan dinyatakan sembuh?
Di artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan seputar kemungkinan seorang pasien kanker testis untuk memiliki anak kandung setelah menjalani terapi kanker, yang dipersembahkan oleh VitaCare Maitake Pro.
Agar obat-obatan kemoterapi bekerja optimal, lakukan terapi komplementer dengan mengkonsumsi suplemen Jamur Maitake, seperti VitaCare Maitake Pro. Sebab VitaCare Maitake Pro mengandung MD Fraction dan bubuk jamur maitake, yang membantu menurunkan resiko penyebaran sel-sel kanker.
Bisakah Punya Anak Setelah Sembuh Kanker Testis?
Menurut Scott Saxman, dari National Cancer Institute, tingkat kesembuhan pasien kanker testis stadium awal sudah mendekati angka 100 persen. Kanker testis sendiri biasanya terdiagnosis pada pria berusia muda, sehingga kebanyakan dari mereka masih menginginkan memiliki keturunan.
Kabar baiknya, sebuah penelitian menyatakan bahwa kebanyakan pria yang telah menjalani terapi pengobatan kanker testis dan ingin memiliki anak, bisa mewujudkannya. Para penderita kanker testis yang sudah sukses menjalani pengobatan, rata-rata membutuhkan waktu 6,6 tahun untuk akhirnya punya anak.
Waktu tersebut dapat berbeda-beda, tergantung dari jenis terapi pengobatan kanker testis yang mereka jalani. Beberapa jenis terapi pengobatan kanker testis adalah:
- Operasi pengangkatan testis (orchiectomy).
- Kemoterapi dosis rendah atau dosis tinggi.
- Operasi pembedahan tambahan kelenjar getah bening.
- Terapi radiasi.
Pasien kanker testis yang memiliki kemungkinan mempunyai anak kandung terbesar dan waktu terpendek adalah yang tidak menjalani kemoterapi dosis tinggi.
Menjaga Kesuburan Pasien Kanker Testis
Idealnya diskusi tentang menjaga kesuburan pasien, dilakukan sebelum pengobatan kanker dilakukan. Sebab banyak jenis kemoterapi dan terapi radiasi pada testis dan bagian panggul bisa menyebabkan rusaknya DNA sperma pasien. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan agar pasien kanker testis tetap bisa memiliki anak kandung setelah menjalani terapi kanker, yaitu:
1. Pelindung radiasi
Pengobatan dengan radiasi dapat menyebabkan kemandulan, karena kerusakan permanen dari sel-sel induk sperma pada testis. Untuk memperkecil resiko kemandulan pada pasien terapi radiasi, maka dokter mungkin akan menganjurkan pasien melindungi testisnya dengan pelindung dari timah. Jika radiasi diarahkan pada satu testis, maka testis lain akan dilindungi dengan pelindung timah jika memungkinkan.
Dokter biasanya akan menyarankan pasien kanker testis untuk menghindari hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi selama 6 bulan setelah menjalani terapi radiasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari keguguran, atau punya anak yang cacat.
2. Bank sperma
Meski belum populer di Indonesia, bank sperma merupakan metode perlindungan kesuburan terbaik bagi pria dan pasien kanker testis. Pasien akan menyimpan satu atau lebih sampel spermanya pada bank sperma. Biasanya dokter akan menawarkan pada pasien sebelum menjalani terapi kanker.
Dengan menyimpan sampel sperma, pasien kanker testis dapat dengan bebas menggunakan sampel spermanya untuk membuahi sel telur setelah menjalani terapi kanker. Namun metode ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu: biaya penyimpanan sperma yang relatif mahal.
3. Mengambil sperma dari urine
Kadang, saraf yang dibutuhkan untuk proses ejakulasi sperma atau katup yang mengarah ke kandung kemih dapat rusak ketika pasien menjalani pembedahan kanker atau terapi radiasi. Pasien masih dapat memproduksi cairan sperma, namun kesulitan untuk mengeluarkannya saat orgasme sekalipun.
Sperma bahkan dapat mengalir kembali ke kantung kemih, dan bercampur dengan urine. Menangani kondisi ini, ahli kesuburan dapat mengambil cairan sperma pasien dari urine. Kemudian sperma ini dapat digunakan untuk membuahi sel telur.
4. Elektro ejakulasi
Beberapa pria tidak bisa ejakulasi karena stres, merasa cemas, atau kondisi psikologis lainnya. Kondisi-kondisi ini umum ditemui pada pria yang baru terdiagnosis kanker testis, sehingga ia kesulitan untuk menyimpan sampel spermanya di bank sperma. Salah satu solusi dari masalah ini adalah, elektro ejakulasi.
Elektro ejakulasi adalah metode untuk menstimulasi saraf panggul dengan arus listrik, sehingga menimbulkan kontraksi pada jaringan tubuh yang menyebabkan keluarnya cairan sperma. Prosedur ini dilakukan ketika pasien dalam keadaan tertidur.
Untuk bantu proses pemulihan pasca menjalani terapi kanker, konsumsilah suplemen Jamur Maitake. Seperti VitaCare Maitake Pro. Sebab VitaCare Maitake Pro mampu menghambat kembalinya sel-sel kanker pada tubuh.
Tags: kanker testis, kemandulan, kesuburan pria, Terapi Kanker