MENU

Adakah Dampak Psikologis Mastektomi?

harapan hidup penderita kanker

Mengintip Harapan Hidup Penderita Kanker Payudara Lewat Statistik

December 14, 2018 Comments Off on Mitos Kanker Payudara dan Faktanya Views: 422 Artikel Kesehatan, knowledge

Mitos Kanker Payudara dan Faktanya

Mitos kanker payudara banyak berkembang di masyarakat, hingga kerap menimbulkan rasa tidak aman. Padahal sebagian mitos hanyalah sangkaan saja. Kanker payudara sendiri termasuk jenis kanker yang statistik penderitanya cukup tinggi dari kalangan perempuan.

Menurut data GLOBOCAN tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru tertinggi pada wanita, yaitu sebesar 43,3 persen dan persentase kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9 persen.

Tingginya statistik kanker payudara menjadikannya salah satu jenis kanker yang paling dikenal dan diwaspadai oleh banyak orang terutama wanita. Para aktivis peduli kanker memberinya lambang pita pink sebagai simbol kesadaran pada kanker payudara. Berbagai kampanye pencegahan juga disebarkan secara masif untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya kanker payudara.

Ini Mitos Kanker Payudara!

Namun di antara kampanye pencegahan yang ada, muncul mitos-mitos seputar kanker payudara yang belum tentu kebenarannya. Berikut ini beberapa mitos dan fakta seputar kanker payudara.

Mitos #1: “Hanya wanita yang berlatar belakang keluarga pengidap kanker, yang dapat terkena kanker payudara.”

Fakta: Sekitar 90 sampai 95 persen wanita penderita kanker payudara justru tidak memiliki latar belakang genetik (keturunan). Namun risiko kanker payudara akan meningkat jika anggota keluarganya memiliki riwayat kanker payudara.

Mitos #2: “Memakai bra berkawat akan meningkatkan risiko kanker payudara.”

Fakta: Ini murni hanya mitos yang berkembang di masyarakat. Tidak ada studi klinis yang mengungkapkannya.

Mitos #3: “Ada 1 dari 8 orang wanita berpotensi terkena kanker payudara.”

Fakta: Ini tidak sepenuhnya benar karena angka ini hanya ditujukan pada wanita yang telah berusia 85 tahun. Sedangkan wanita yang masih berusia 40 tahun, angka risikonya adalah 1 per 100 wanita. Tapi meskipun statistiknya terkesan ‘aman’, Anda harus tetap menjaga pola hidup sehat agar terbebas dari kanker.

Mitos #4: “Deodoran atau antiperspiran dapat menyebabkan kanker payudara.”

Fakta: Para peneliti di National Cancer Institute (NCI) belum menemukan adanya bukti nyata dan pasti tentang hubungan penggunaan deodoran atau antiperspiran pada ketiak yang memicu tumbuhnya sel kanker pada payudara.

Mitos #5: “Wanita dengan payudara kecil memiliki risiko yang kecil terkena kanker payudara.”

Fakta: Tidak ada hubungan antara ukuran payudara dengan tingginya risiko kanker payudara. Namun, payudara besar memang akan lebih sulit untuk dideteksi adanya kanker payudara sekalipun menggunakan MRI dan mammografi.

Mitos #6: “Pertanda kanker payudara hanya pada benjolan.”

Fakta: Gejala kanker payudara bukan hanya pada benjolan. Iritasi kulit, nyeri pada puting dan payudara, luka kemerah-merahan merupakan beberapa tanda dari kanker payudara.

Mitos #7: “Suntik (implant) payudara berisiko tinggi memicu kanker payudara.”

Fakta: Implant payudara tidak beresiko menimbulkan kanker payudara meskipun memiliki kemungkinan munculnya kanker lain yaitu anaplastic large cell lymphoma (ALCL). Namun, kemungkinan itu hanya sedikit.

Mitos #8: “Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kanker payudara.”

Fakta: Faktor gaya hidup dan lingkungan bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Faktor tersebut bisa Anda ubah untuk menurunkan risiko kanker payudara.

Dan Ini Fakta Kanker Payudara

Jangan sampai tertukar, beberapa fakta kanker payudara ini memang terasa seperti mitos. Berikut beberapa fakta tentang kanker payudara:

Fakta #1: “Saat terdeteksi di mamogram, bisa jadi kanker payudara sudah ada dalam tubuh sejak 6 sampai 10 tahun lalu.”

Deteksi dini dengan mamografi rutin memang membantu mengobati kanker secepatnya. Namun ada beberapa jenis kanker payudara. Ada jenis yang dapat disembuhkan melalui operasi pengangkatan, tapi ada pula jenis kanker payudara yang tidak dapat disembuhkan meskipun bisa dideteksi sangat dini.

Fakta #2: “Tingkat kematian akibat kanker payudara menurun.”

Betul: Tingkat kematian yang berhubungan dengan kanker payudara menurun 27% selama kurun waktu 1990 hingga 2005.

Fakta #3: “Terapi penggantian hormon meningkatkan risiko kanker payudara.”

Betul: Menurut data Women’s Health Initiative (WHI), terapi penggantian hormon estrogen dan progestin dapat tingkatkan risiko kanker payudara, stroke, dan penggumpalan darah.

Fakta #4: “Semakin tua, risiko kanker payudara akan semakin meningkat pula.”

Betul: 50 persen kasus kanker payudara muncul pada wanita berusia 62 tahun keatas. Wanita berusia 20 tahunan memiliki risiko kematian karena kanker payudara lebih kecil dari pria berusia 70 tahun. Ketika wanita berusia 40 tahun, tingkat risiko kanker payudaranya meningkat menjadi 1:100. Tapi wanita berusia 60 tahun punya risiko kanker payudara lebih tinggi lagi, 1:28.

Mengubah Gaya Hidup dan Terapi Herbal

Ubahlah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat untuk turunkan risiko kanker payudara. Sebab kanker sangat ditentukan oleh faktor gaya hidup, bukan semata-mata faktor genetik. Beberapa cara mengubah gaya hidup adalah:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Berolahraga secara rutin.

  • Mengurangi konsumsi alkohol.

  • Mengatur pola dan menu makan yang sehat.

  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran, antara lain jamur maitake yang telah teruji secara klinis efektifitasnya. Maitake juga sudah diakui banyak pihak menjadi salah satu tanaman yang terbukti klinis bisa menghambat sel kanker, terutama kanker payudara. Penelitian dalam jurnal Cancer Research Clinic Oncology tahun 2009 menyebutkan, molekul D-Fraction di dalam Jamur Maitake mampu merangsang sistem kekebalan tubuh dan mengaktifkan sel-sel tertentu yang menyerang kanker payudara seperti makrofag, sel-T, dan sel-sel pembunuh alami lainnya.

Tags:

Comments are closed.