Tumor dan kanker tidaklah sama namun memiliki kaitan. Tumor dapat tumbuh di beragam organ tubuh tanpa terkecuali. Menurut istilah medis, tumor adalah perkembangan sel secara abnormal hingga membentuk massa atau sering dikatakan sebagai daging tumbuh. Jenis tumor dalam dunia kesehatan dibedakan menjadi 2: tumor jinak dan ganas. Lalu apa yang membedakannya?
Perbedaan mendasar berada pada kecepatan tumor dalam menyebar. Jenis tumor dalam kategori jinak cenderung tumbuh lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan jenis tumor ganas cenderung tumbuh menginvasi jaringan di sekitarnya dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Tumor ganas ini disebut juga kanker.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya tumor dapat tumbuh tanpa terprediksi di seluruh organ tubuh manusia seperti payudara, paru, bahkan lengan manusia. Pada organ paru-paru manusia ada lima jenis tumor yang dapat tumbuh, dimana dua diantaranya bersifat ganas. Berikut beberapa jenis tumor yang dapat muncul pada organ paru-paru manusia:
Jenis Tumor Paru Ganas
Kanker paru non-sel kecil (NSCLC)
Terdapat 3 jenis yaitu adenokarsinoma (dari sel kelenjar), karsinoma sel skuamosa (dari sel epitel gepeng yang melapisi permukaan jalan nafas di paru), karsinoma sel besar (dari sel paru yang tidak menunjukkan gambaran adenokarsinoma dan sel skuamosa)
Kanker paru sel kecil (SCLC)
Kanker paru sel kecil (SCLC) hampir seluruhnya disebabkan oleh kebiasaan merokok dan biasanya menyebar lebih cepat dibandingkan dengan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC).
Jenis Tumor Paru Jinak
Hamartoma
Hamartoma merupakan pertumbuhan berlebih jaringan yang secara normal terdapat pada paru (lemak, jaringan epitel, jaringan ikat dan tulang rawan). Ini merupakan jenis paling umum dari tumor paru jinak.
Papilloma
Merupakan tumor paru jinak yang tumbuh keluar dari permukaan jaringan. Jenis papilloma paru paling umum adalah sel skuamosa. Papilloma cenderung tumbuh di bronkus.
Adenoma
Adenoma merupakan tumor jinak yang jika tumbuh di paru-paru, mereka biasa dinamakan sesuai dengan tipe sel pembentuknya, seperti adenoma alveolar dan adenoma pleomorfik. Tipe tumor paru jinak yang satu ini amat jarang ditemukan.
Sejatinya tumor dan kanker paru bisa dicegah atau diminimalisir tingkat kejadiannya. Cara cukup simpel yang Anda perlukan adalah dengan berhenti merokok atau menghindarkan diri sebagai perokok pasif karena dua hal inilah pemicu terbesar kanker paru. Serta tingkatkan rutinitas olahraga Anda per minggunya.
Namun bagi Anda yang sudah terlanjur terserang tumor atau kanker paru, jangan berkecil hati ataupun patah arang karena sekarang ini pengobatan dan terapi pemulihan kanker sudah semakin canggih dan ampuh untuk mengatasi masalah tersebut. Namun terapi pemulihan kanker paru yang umum diterapkan saat ini memiliki risiko efek samping seperti kerontokan, nyeri, mual, pusing, dan rasa lelah pada tubuh.
Meringankan Efek Samping Terapi Kanker
Efek samping terapi pemulihan tersebut bisa saja memberikan pengaruh negatif pada kualitas hidup pasien. Untuk mengurangi efek samping itu, peneliti telah menemukan solusi yang dikenal dengan terapi komplementer yang umumnya dilakukan dengan cara mengonsumsi ekstrak herbal. Hingga kini, herbal yang sudah teruji memiliki kemampuan sebagai terapi komplementer adalah .
Berdasarkan beberapa jurnal penelitian ditemukan bahwa jamur maitake memiliki komponen yang mampu menekan efek samping kemoterapi seperti kerontokan rambut, rasa mual, pusing, nyeri dan berbagai efek samping lain dari kemoterapi. Dengan begitu kualitas hidup pasien kanker dapat terjaga dengan lebih baik.
Ditinjau oleh:
dr. Rony Wijaya
Medical Marketing
Indocare Citrapasific
Tags: efek samping kemoterapi, jamur maitake, kanker, kanker paru, Kemoterapi, kualitas hidup pasien kanker, solusi kemoterapi, Terapi komplementer, terapi pemulihan kanker, terapi pendamping kanker, Tumor, tumor ganas, tumor jinak, tumor paru