MENU

Kanker Usus Besar (Kolorektal)

Kanker Prostat

Kanker Prostat

kanker serviks

August 19, 2016 Comments (0) Views: 3475 Jenis Kanker

Kanker Serviks

Kanker serviks adalah jenis kanker yang timbul pada sel-sel serviks (leher rahim), yaitu bagian dari sistem reproduksi wanita yang terletak antara rahim dan vagina.  Beberapa jenis Human Papilloma Virus (HPV) dapat menjadi pemicu munculnya kanker ini. Pada stadium lanjut, kanker dapat menyebar ke jaringan sekitar leher rahim seperti vagina, atau bahkan ke bagian tubuh lain, seperti paru-paru dan hati.

Serviks berfungsi sebagai pintu masuk dari vagina menuju rahim.Lapisannya membentuk dua dinding selaput yang saling berhadapan. Lapisan bagian luar membuka menghadap vagina, sementara lapisan bagian dalam menyempit menghadap ke rahim.

Serviks memiliki dua jenis sel yaitu sel skuamosa (squamous cells) dan sel kolumnar (columnar cells). Terdapat area di antara kedua sel  tersebut yang dinamakan zona transformasi (transformation zone).

Statistik Kanker Serviks

Kanker serviks menempati peringkat kedua sebagai jenis kanker terbanyak yang diderita wanita di dunia belakangan ini. Berdasarkan statistik kanker yang dirilis GLOBOCAN, jumlah kasus kanker serviks dari tahun 2007 hingga 2012 adalah 527.624 kasus atau setara dengan 7,9 persen dari kasus kanker wanita secara keseluruhan.

Sementara angka kematian akibat kanker serviks termasuk peringkat ketiga di bawah kanker payudara dan paru dengan persentase 7,5 persen dari angka kematian kanker pada wanita secara keseluruhan. Berikut ini tabel jumlah kasus kanker dan angka kematian secara rinci yang dilansir dari International Agency for Research of Cancer (IARC).

Menurut data International Agency for Research of Cancer (IARC), pada tahun 2018 diprediksi muncul 569.847 kasus kanker serviks baru atau 3,2 persen dari kasus baru kanker secara keseluruhan.

Jenis Kanker Serviks

Kanker serviks terdiri dari beberapa tipe. Tipe yang paling umum adalah squamous cell carcinoma (SCC) yang merupakan 80-85 persen dari seluruh kanker serviks. Penyebab utamanya adalah Human Papilloma Virus (HPV).

Sedangkan tipe kanker serviks lainnya adalah small cell carcinoma, melanoma dan juga lymphoma. Beberapa tipe tersebut merupakan kanker serviks langka yang tidak selalu berkaitan dengan Human Papilloma Virus.

Apa Saja Gejala Kanker Serviks?

Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah ada sel-sel abnormal pada leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker serviks adalah dengan melakukan skrining.  Ketika sel kanker mulai berkembang, ada beberapa gejala yang biasa muncul, seperti:

  • Pendarahan vagina antara periode, biasanya terjadi setelah menopause atau setelah hubungan seksual
  • Nyeri selama hubungan seksual
  • Keluar cairan yang tidak biasa dari vagina
  • Menstruasi lebih banyak disertai siklusnya yang lebih panjang dari biasanya

Sementara pada kanker serviks tahap lanjut, gejala lain yang mungkin dirasakan adalah:

  • Kelelahan yang berlebihan
  • Nyeri kaki atau bengkak
  • Nyeri pada punggung bawah, ini disebabkan pembengkakan pada ginjal.
  • Terjadinya hematuria atau darah dalam urin
  • Perubahan pada kebiasaan buang air besar dan kecil
  • Penyumbatan ginjal atau ureter
  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan selera makan

Namun yang perlu diperhatikan bahwa gejala-gejala ini dapat pula merupakan pertanda penyakit lain. Jika Anda mengalaminya, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Penyebab Kanker Serviks

Seperti dijelaskan pada bagian sebelumnya, penyebab kanker serviks paling utama adalah virus yang dinamakan Human Papilloma Virus (HPV). Ada lebih dari 100 jenis virus dalam golongan  ini. Dari jenis tersebut terdapat sekitar 40 jenis HPV kelamin (genital) yang 15 di antaranya berpotensi menyebabkan kanker.

Dua jenis yang paling umum adalah HPV 16 dan HPV 18. Sementara beberapa jenis HPV lainnya menjadi penyebab kutil pada tangan dan kaki. Selain HPV, beberapa hal yang bisa memperbesar risiko terkena kanker serviks adalah:

  • Kebiasaan merokok.
  • Memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
  • Sudah aktif berhubungan seksual sejak usia dini.
  • Melemahnya sistem imun.
  • Menderita penyakit menular seksual.
  • Penggunaan kontrasepsi oral.
  • Paparan Diethylstilbestrol (DES), atau hormon estrogen buatan yang diberikan kepada wanita hamil untuk mengurangi risiko keguguran.

Ini Dia Cara Diagnosisnya

Kanker akan lebih mudah untuk diobati jika terdeteksi sedini mungkin. Ada beberapa jenis pemeriksaan skrining untuk mendeteksi kanker serviks yaitu:

  • Pap smear: Dokter akan mengambil sampel sel-sel dari serviks pasien, untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
  • Tes DNA HPV: Pada tes ini, dokter akan memeriksa sel-sel dari serviks pasien untuk mencari materi genetik yang merupakan tanda infeksi HPV.

Jika dicurigai menderita kanker maka dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani beberapa langkah diagnosis seperti:

  • Pemeriksaan serviks: Dokter akan memeriksa serviks pasien dengan menggunakan alat bernama kolposkop.
  • Biopsi: Dokter akan mengambil sampel jaringan serviks untuk kembali diteliti di laboratorium.
  • Kuret: Dokter akan menggunakan alat khusus berbentuk seperti sendok untuk mengerok sampel jaringan dari serviks.
  • Kawat elektrik: Dokter juga bisa menggunakan alat medis dengan kawat elektrik ini untuk mengambil sampel jaringan.
  • Biopsi cone: Prosedur yang memungkinkan dokter untuk mengambil sel-sel serviks dari lapisan yang lebih dalam untuk diteliti di laboratorium.

Untuk mengetahui tingkat keparahan kanker yang diderita pasien, dokter akan menjalankan beberapa langkah pemeriksaan lagi seperti:

  • Tes pencitraan: Tes dengan menggunakan Sinar-X, CT scan, MRI, dan PET scan untuk melihat seberapa jauh kanker sudah menyebar  keluar serviks.
  • Pemeriksaan visual kandung kemih dan rektum: Dokter akan menggunakan alat khusus untuk memeriksa bagian dalam kandung kemih dan rektum.

Tingkat keparahan kanker dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:

  • Ketika kanker hanya berada di dalam serviks, stadium I.
  • Saat kanker berada di serviks dan bagian atas vagina, stadium II.
  • Jika kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina atau menyebar ke dalam menuju bagian samping panggul, stadium III.
  • Kanker telah menyebar ke organ-organ terdekat, seperti kandung kemih atau rektum. Atau sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti paru-paru, hati, atau tulang, stadium IV.

Begini Prosedur Pengobatannya

Ada beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani kanker yaitu:

  • Pembedahan: Dokter akan melakukan pembedahan untuk mengangkat uterus (histerektomi).
  • Radiasi: Dokter akan menembakkan gelombang radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
  • Kemoterapi: Dokter akan memberikan obat-obatan yang dapat membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi dapat diposisikan sebagai pendamping prosedur pengobatan kanker yang lain. Untuk meningkatkan efektivitas pengobatan, dan mengurangi efek samping yang ditimbulkan pasca kemoterapi, dapat mengonsumsi jamur maitake.

Pelajari Cara Pencegahannya

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko berkembangnya kanker pada serviks, yaitu:

  • Mendapatkan vaksinasi HPV: Vaksinasi ini sudah bisa diberikan pada wanita mulai usia 9 tahun hingga 26 tahun. Vaksinasi ini lebih efektif diberikan ketika wanita belum aktif berhubungan seksual.
  • Rutin menjalani Pap smear: Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kondisi prakanker pada serviks, sehingga bisa diobati sedini mungkin.
  • Mempraktekkan hubungan seksual yang aman: Gunakan kondom, menunda berhubungan seksual hingga cukup usia, dan tidak memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
  • Hindari merokok.
  • Mengonsumsi jamur maitake secara rutin. Maitake memiliki kandungan senyawa bioaktif beta-glukan yang memiliki aktivitas anti-kanker yang kuat.

Tags: , , , , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *