Kanker adalah penyakit kronis yang tidak timbul secara mendadak. Penyakit ini timbul secara perlahan tanpa diketahui gejalanya di tahap awal. Seseorang baru bisa merasakan gejala kanker saat selnya sudah cukup berkembang hingga mengganggu organ tertentu. Itulah mengapa kita selalu dianjurkan untuk melakukan deteksi dini kanker.
Mendeteksi kanker sejak dini masih menjadi agenda yang asing di kalangan masyarakat. Alasannya beragam, salah satunya seperti yang dilansir dari Kompas adalah karena mahalnya biaya ditambah banyaknya serangkaian tes yang harus dilakukan.
Perbedaaan Cara Deteksi Dini Kanker
Memang, mendeteksi kanker tidaklah sesederhana mendeteksi kesehatan secara umum (medical check-up). Beda jenis kanker, beda pula cara mendeteksinya, dan beda pula biayanya. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan? Berikut bermacam cara atau metode mendeteksi beberapa jenis kanker yang dikutip dari Alodokter dan Rumah Sakit Kanker Dharmais.
1. Kanker Kolorektal
- Kolonoskopi Pemeriksaan organ rektum dan usus besar dengan memasukkan slang panjang fleksibel dengan lampu ke dalam anus.
- Biopsi atau pengambilan sampel jaringan pada sel-sel abnormal, misalnya pemeriksaan colok dubur, tes darah samar pada feses, kadar CEA (petanda tumor) dalam darah, DNA feses, atau M2-PK pada feses.
- USG, rontgen, CT Scan, dan MRI scan untuk melihat penyebaran kanker kolorektal dan menentukan tahap perkembangan kanker (staging).
2. Kanker Payudara
- Pemeriksaan Fisik.
- Mammografi, yaitu proses pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Mammografi digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara.
- USG, untuk memastikan apakah benjolan pada payudara berbentuk padat atau mengandung cairan.
- Biopsi. Pemeriksaan ini meliputi proses pengambilan sampel sel-sel payudara dan mengujinya untuk mengetahui apakah sel-sel tersebut bersifat kanker. Melalui prosedur ini, sampel biopsi juga akan diteliti untuk mengetahui jenis sel payudara yang terkena kanker, keganasannya, serta reaksinya terhadap hormon.
3. Kanker Serviks (Leher Rahim)
- Kolposkopi, yaitu pemeriksaan leher rahim untuk mencari kelainan. Dokter akan memakai kaca pembesar khusus untuk melihat vulva, vagina, dan leher rahim. Jika terlihat kelainan pada proses kolposkopi, sampel kecil jaringan akan diambil dari leher rahim dan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah ada sel kanker di dalamnya.
- Biopsi Kerucut. Istilah ini diambil dari jaringan berbentuk kerucut yang diambil dari leher rahim. Sel-sel dari jaringan ini akan diperiksa dengan mikroskop untuk memeriksa apakah ada sel kanker leher rahim. Prosedur ini dilakukan di rumah sakit dengan pemakaian bius lokal.
- Pap Smear Test, dilakukan dengan membuka liang vagina menggunakan alat speculum vagina atau dikenal dengan cocor bebek. Ketika leher rahim sudah tampak, dengan bantuan alat bernama spatula atau semacam sikat halus, dokter akan mengusap sekeliling leher rahim untuk mendapatkan getah atau lendirnya untuk selanjutnya diteliti di laboratorium.
4. Kanker Hati
- Laparoskopi, adalah sebuah teknik melihat ke dalam perut tanpa melakukan pembedahan besar. Laparoskopi dilakukan dengan menyayat perut sedikit (sekitar 1-1,5 cm), lalu memasukkan alat yang disebut laparoskop, yaitu sebuah tabung kecil dengan kamera dan lampu kecil di ujungnya. Kamera itu akan memperlihatkan kondisi di dalam perut dan panggul pada sebuah monitor.
- USG, MRI, CT Scan, untuk melihat apakah ada kelainan pada struktur organ hati.
- Biopsi, mengambil sampel sel di organ hati untuk menguji apakah terdapat sel kanker.
5. Kanker Paru
- CT, PET Scan, X-ray, ketiga alat pencitraan ini dapat melihat adanya kelainan hingga ke struktur yang terkecil. X-ray digunakan untuk melihat apakah ada tumor di paru-paru, CT Scan memperlihatkan sel abnormal kecil yang tidak bisa terlihat dengan X-ray, dan PET-CT Scan bisa memperlihatkan lokasi sel kanker paru-paru yang aktif.
- Pemeriksaan dahak. Dahak dapat menjadi indikator untuk melihat apakah terdapat sel-sel kanker di dalam paru-paru.
- Biopsi, Prosedur ini dilakukan setelah tes pencitraan dan memperlihatkan bahwa terdapat sel kanker pada bagian dada.
Itulah beberapa metode deteksi dini pada beberapa jenis kanker yang paling umum. Anda tidak harus melakukannya sekaligus. Mungkin Anda bisa memulai dari jenis kanker yang mungkin gejalanya mirip dengan yang Anda rasakan, atau bisa juga mengecek berdasarkan riwayat keluarga yang ada.
Deteksi dini kanker akan memberikan setidaknya dua keuntungan. Pertama, kanker dapat lebih mudah disembuhkan dengan tuntas ketika masih belum ganas. Kedua, biaya deteksi atau pengobatan kanker pada tahap awal akan jauh lebih murah ketimbang pada tahap lanjut.
Tags: cara mendeteksi kanker, deteksi dini kanker hati, deteksi dini kanker kolorektal, deteksi dini kanker paru, deteksi dini kanker payudara, deteksi dini kanker serviks, diagnosis kanker, Gejala Kanker, Jenis Kanker, kolonoskopi, laparoskopi, Lawan Kanker, mammografi, pap smear, Pengobatan Kanker