Categories: Artikel Kesehatan knowledge lifestyle makanan

Alasan Kenapa Anda Harus Jauhi Zat Aditif

Penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman adalah hal biasa dilakukan. Dalam bahasa Indonesia, zat aditif adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau minuman dengan tujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki cita rasa, warna, dan tekstur. Zat tambahan ini juga digunakan utuk membuat makanan atau minuman menjadi tahan lebih lama saat disimpan.

Apa Itu Zat Aditif?

Awalnya zat aditif terbuat dari bahan alami (tumbuhan), sehingga relatif aman untuk dikonsumsi. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan pangan, ketersediaan zat aditif alami semakin terbatas dan sulit untuk mencukupi kebutuhan manusia. Itu sebabnya, saat ini industri makanan beralih menggunakan zat aditif sintetis yang terbuat dari zat kimia.

Potensi Penyakit Zat Aditif

Bagi produsen makanan dan minuman, penggunaan zat ini akan memberikan keuntungan dari segi bisnis. Namun bagaimana efeknya bagi mereka yang mengonsumsi bahan tersebut? Ternyata konsumsi berlebihan zat aditif sintesis dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk penyakit berbahaya seperti kanker. Berikut adalah beberapa potensi penyakit yang dapat ditimbulkan oleh zat ini:

  • Pemanis – Sakarin:

    Makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan (sakarin) berpotensi merangsang tumbuhnya sel-sel tumor pada kandung kemih.

  • Pengawet – Sodium Nitrite:

    Konsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet nitrit berpotensi sebabkan kanker otak dan saluran pencernaan.

  • Pewarna – Rhodamin B:

    Penggunanan zat pewarna yang dilarang, seperti Rhodamin B, pada pangan dapat menimbulkan kanker hati, tumor usus dan limfoma bila dikonsumsi.

Jauhi Zat Aditif Sekarang Juga

Bagi yang pernah berurusan dengan penyakit kanker, sebaiknya Anda menjaga jarak dengan zat ini. Menurut Ketua Komisi Penanggulangan Kanker, Soehartati A. Gondhowiardjo, pasien kanker ataupun survivor kanker wajib menghindari bahan makanan yang mengandung zat tambahan seperti pengawet, penguat rasa (MSG), perasa buatan, dan pewarna makanan. serta menjauhkan diri dari alkohol dan rokok.

Kenapa? Sebab zat ini yang terbuat dari bahan kimia bisa membahayakan kesehatan sehingga memicu timbul kembalinya sel kanker yang ada di dalam tubuh.

Soehartati menjelaskan, penderita harus mau kembali mengonsumsi makanan alami. “Makan banyak sayuran dan buah-buahan segar yang alami,” jelasnya lebih lanjut. Sumber vitamin dan mineral dari tumbuhan sangat penting bagi tubuh. Selain vitamin dan mineral, tubuh juga perlu asupan protein. “Protein sangat diperlukan, tapi hindari daging olahan. Perbanyaklah makanan laut seperti tuna, dori, atau salmon. Pilih yang alami,” tuturnya lagi.

Recent Posts

  • Artikel Kesehatan

Cara Menurunkan Resiko Kanker Kandung Kemih

Resiko kanker kandung kemih bukan hanya penting bagi orang tua. Orang yang berusia muda sebaiknya…

5 years ago
  • Artikel Kesehatan

Naiknya Resiko Penyakit Jantung Pada Survivor Kanker Testis

Sembuh dari kanker testis merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Namun siapa sangka bahwa survivor…

5 years ago
  • Artikel Kesehatan

Cara Membedakan Tahi Lalat Normal dan Kanker Kulit

Tahi lalat adalah ‘aksesoris’ alami penampilan seseorang. Namun kadang banyak orang kesulitan membedakan antara yang…

5 years ago
  • Artikel Kesehatan

Memprediksi Keganasan Kanker Prostat Dengan Tes Urine

Ada serangkaian metode tes yang biasa dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kanker prostat. Namun saat…

5 years ago
  • Artikel Kesehatan

5 Tips Hindari Kanker Kulit Khusus Bikers dan Gowesers

Sering di bawah terik matahari membuat pengendara motor dan pesepeda memiliki resiko lebih besar terkena…

5 years ago
  • Artikel Kesehatan

Bahan Kosmetik Pemicu Kanker Kulit

Saat ini kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer setiap wanita. Berbagai jenis dan merek kosmetika digunakan…

5 years ago