Puasa sehat, kita tahu itu. Tapi tahukah Anda kalau berpuasa juga dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker? Bagaimana caranya? Lalu apakah pasien kanker boleh berpuasa?
Menurut penelitian tentang tubuh manusia yang dilakukan University of California, sel-sel tubuh akan berubah protektif dan melindungi tubuh dari infeksi penyakit. Kondisi tersebut terjadi ketika seseorang sedang berpuasa.
Selain perubahan sel-sel tubuh menjadi protektif, puasa juga menurunkan kadar glukosa dalam darah. Apa hubungannya dengan kanker? Rendahnya kadar glukosa dalam darah dapat membuat sel-sel kanker sukar untuk tumbuh dan berkembang. Lalu apa lagi efek puasa terhadap kanker?
Peneliti dari University of Southern California juga mempublikasikan jurnal penelitian yang di dalamnya menyatakan bahwa puasa dapat memperlambat penyebaran dan pertumbuhan tumor.
Departemen Kesehatan dan Terapi dari Kementerian Kesehatan Saudi Arabia juga mengemukakan fakta bahwa puasa bisa meningkatkan kemampuan melawan kanker atau penyakit kronis lainnya, karena aktivitas berpuasa memicu proses regenerasi sel batang.
Doktor Mashor Al-Hantoushi, Kepala Departemen Kesehatan dan Terapi Kementerian Kesehatan Saudi Arabia, mengatakan perkembangan sel-sel kanker payudara, kanker kulit melanoma, kanker otak glioma dan neuroblastoma, serta kanker jaringan saraf dapat dihambat dengan berpuasa.
Pasien kanker seringkali menderita akibat efek samping pengobatan kemoterapi seperti mual dan muntah, rambut rontok, gangguan pendengaran, atau diare. Ternyata berpuasa juga dapat meredakan efek samping kemoterapi.
Puasa juga membuat organ hati bekerja lebih efektif lagi, sedangkan organ hati bertanggung jawab untuk mengolah racun-racun di dalam tubuh. Kondisi ini memaksimalkan proses detoksifikasi racun dari dalam tubuh. Cukup dengan tiga hari berpuasa, sudah bisa membantu regenerasi sistem kekebalan tubuh manusia.
Selain bisa membantu tubuh melawan kanker, puasa juga memberikan manfaat lain bagi tubuh. Beberapa manfaat tersebut adalah:
Pasien kanker boleh saja berpuasa, tapi sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. Namun sebaiknya tidak menjalani puasa bagi pasien dengan kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya atau sedang mengalami efek samping pengobatan, sebab tubuh pasien kanker yang sudah menyebar memerlukan nutrisi selama pengobatan.
Jika pasien kanker dibolehkan menjalani puasa oleh dokter, maka asupan makanan ketika sahur dan berbuka puasa harus diatur dengan benar. Sebab kebutuhan nutrisi tubuh pasien kanker lebih tinggi daripada tubuh yang sehat. Jika perlu, berkonsultasilah dengan ahli gizi untuk merancang menu sahur dan buka puasa bagi penderita kanker.
Resiko kanker kandung kemih bukan hanya penting bagi orang tua. Orang yang berusia muda sebaiknya…
Sembuh dari kanker testis merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Namun siapa sangka bahwa survivor…
Tahi lalat adalah ‘aksesoris’ alami penampilan seseorang. Namun kadang banyak orang kesulitan membedakan antara yang…
Ada serangkaian metode tes yang biasa dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kanker prostat. Namun saat…
Sering di bawah terik matahari membuat pengendara motor dan pesepeda memiliki resiko lebih besar terkena…
Saat ini kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer setiap wanita. Berbagai jenis dan merek kosmetika digunakan…