Tekanan pekerjaan, kondisi finansial memburuk, terancam tidak lulus mata kuliah, uang belanja menipis, anak sulit menyusui, atau bahkan putus dengan sang pacar? Kondisi tersebut dapat memicu kanker stres pada beberapa orang. Memang apa sih stres itu?
Stres adalah kondisi dimana reaksi tubuh seseorang terhadap situasi berbahaya, nyata atau hanya sekadar perasaan. Sebuah reaksi kimia terjadi ketika merasa terancam, yang memungkinkan orang tersebut beraksi untuk mencegah cedera. Reaksi ini akan membuat detak jantung meningkat, nafas lebih cepat, otot-otot mengencang, dan tekanan darah meningkat.
Apakah stres buruk bagi Anda? Dalam ‘dosis kecil’, stres justru dapat membantu seseorang menyelesaikan tugas atau menghindari cedera. Tubuh kita tidak dirancang untuk menahan stres jangka panjang yang kronis.
Lalu apa yang terjadi pada tubuh ketika diserang stres jangka panjang? Beberapa gangguan kesehatan serius yang muncul akibat stres jangka panjang adalah:
Selain itu, stres jangka panjang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini membuat penderita stres memiliki risiko lebih besar mengidap kanker stres. “Stres kronis juga bisa membuat kanker tumbuh dan menyebar dengan beberapa cara,” ujar Anil K. Sood, profesor pengobatan reproduksi, ginekologi dan onkologi di MD Anderson.
Hormon-hormon stres akan menghambat proses dalam tubuh yang membunuh sel-sel patogen dan mencegahnya untuk menyebar. Stres kronis juga akan mempercepat proses perkembangan kanker stres.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi stres? Hindari cara-cara negatif untuk mengatasi stres, karena malah membuat stres semakin parah. It’s not stress that kills us, it is our reaction to it. Berikut beberapa cara positif untuk mengatasi stres yaitu:
Tertawa atau menangis.
Membersihkan diri dengan mandi.
Berolahraga atau keluar menikmati alam.
Mendiskusikan masalah dengan pasangan atau orang terdekat.
Melakukan konseling dengan psikiater.
Bersosialisasi dengan teman.
Jangan biarkan stres kronis menyerang dan menggerogoti kesehatan Anda. Profesor Cary Cooper, pakar kesehatan okupasi dari Universitas Lancaster, mengatakan bahwa tidak mengontrol situasi dan diam saja hanya akan memperburuk masalah.
Berikut 10 saran dari sang profesor untuk mengendalikan stres:
“The greatest weapon against stress is our ability to choose one thought over another”
Resiko kanker kandung kemih bukan hanya penting bagi orang tua. Orang yang berusia muda sebaiknya…
Sembuh dari kanker testis merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Namun siapa sangka bahwa survivor…
Tahi lalat adalah ‘aksesoris’ alami penampilan seseorang. Namun kadang banyak orang kesulitan membedakan antara yang…
Ada serangkaian metode tes yang biasa dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kanker prostat. Namun saat…
Sering di bawah terik matahari membuat pengendara motor dan pesepeda memiliki resiko lebih besar terkena…
Saat ini kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer setiap wanita. Berbagai jenis dan merek kosmetika digunakan…