Produk kecantikan mengandung zat-zat kimia, yang sering dituduh menjadi bahan pemicu kanker. Benarkah bisa menjadi penyebab kanker atau hanya isu belaka? Padahal mengejar kecantikan, adalah hasrat wanita yang sulit dibendung.
Kecantikan bagi wanita biasanya dinilai dari pakaian yang ia gunakan seperti baju, sepatu, tas dan bahan kosmetik. Produk kecantikan yang satu ini memang umum digunakan oleh para wanita dari generasi ke generasi.
Sulitnya wanita untuk menghindari penggunaan produk kosmetik sangat bisa dimengerti. Selain mengejar kecantikan dan tuntutan karir, kenyamanan diri saat berinteraksi dan bersosialisasi juga bisa menjadi faktor mendasar munculnya desakan bagi wanita untuk selalu menggunakan produk kecantikan. Sebuah produk kosmetik umumnya mengandung berbagai bahan kimia yang dicampuradukan.
Isu Pemicu Kanker Yang Tidak Benar
Melihat bahwa produk kecantikan menggunakan campuran banyak bahan kimia, sebagian orang beropini, dan menciptakan isu yang mengatakan, bahwa salah satu bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker. Apalagi jika rutin menggunakannya setiap hari.
Namun, hal tersebut tidak benar. Jurnal penelitian, menyatakan bahwa bahan kimia dalam produk kosmetik belum terbukti sebagai bahan penyebab kanker. Berikut diantaranya:
Lipstik:
Kandungan Butyl benzyl phthalate (BBP) dan timbal/timah (lead) pada lipstik diisukan sebagai pemicu kanker. Namun kandungan kedua zat tersebut dalam lipstik sangat kecil, dan tidak berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Pewarna rambut:
Penggunaan pewarna rambut secara personal telah diisukan sebagai pemicu kanker kandung kemih. Namun hal tersebut belum tentu benar, karena tidak terdapat bukti mengenai hal tersebut.
Deodorant/antiperspirant:
Kandungan aluminium diisukan sebagai pemicu kanker payudara, karena mencegah racun dikeluarkan oleh tubuh. Racun tersebut menyumbat kelenjar limfe, sehingga menyebabkan kanker payudara.
Hal tersebut tidak tepat, karena aluminium menghambat kelenjar keringat bukan kelenjar limfe. Kanker payudara berasal pertama kali dari jaringan payudara dan dapat menyebar ke kelenjar limfe bukan sebaliknya. Belum ada bukti bahwa penggunaan deodorant/antiperspirant yang mengandung aluminium dapat menjadi pemicu kanker payudara.
Tetap Berhati-hati Memilih Produk Kecantikan
Perlu dicatat, bila lipstik atau pewarna rambut yang Anda gunakan menggunakan bahan pewarna merah K3 dan K10 (Rhodamin B), sebaiknya ganti produk tersebut. Sebab diketahui pewarna Rhodamin B memiliki potensi sebagai pemicu kanker, karena bersifat karsinogenik.
Sebaiknya Anda tidak sembarang membeli produk kecantikan, Apalagi hanya karena tertarik dengan harga murahnya. Utamakanlah dahulu keamanan dan kualitas produk bagi diri Anda, sebelum membelinya.
Selain itu, Anda juga perlu melihat dan meninjau ulang kandungan kimia yang tertera pada kemasan produk. Serta memastikan produk yang Anda gunakan sudah teregistrasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Seperti produk-produk maklon Indocare B2B.
dr. Rony Wijaya
Medical Marketing – PT. Indocare Citrapasific
Tags: alat kosmetik, karsinogenik, Kosmetik berbahaya, Lawan Kanker, produk kecantikan, produk kosmetik non kanker, risiko kanker, waspada bahaya kanker, waspada pemicu kanker