Perjuangan melawan kanker memang dikenal sebagai perjuangan yang berat, namun dengan keikhlasan, ketenangan, dan optimisme pasti semua beban itu dapat terobati satu per satu. Salah satu hal yang sukar dijalani para pejuang kanker adalah pengobatan kemoterapi. Lalu bagaimana cara mengatasi efek kemoterapi?
Kemoterapi merupakan sebuah tindakan pengobatan kanker dengan menggunakan senyawa toksik yang di masukkan kedalam tubuh baik melalui suntikan atau pun oral. Senyawa toksik dalam kemoterapi memiliki sifat membunuh sel yang berkembang.
Itulah sebabnya kemoterapi tidak memiliki kemampuan untuk membedakan sel kanker dan sel sehat. Dengan kematian sel sehat, maka pasien akan mengalami beberapa efek samping seperti kerontokan rambut, rasa nyeri, mual, muntah, perubahan pada kulit, hingga kehilangan nafsu makan.
Tips Meringankan Efek Kemoterapi
Ada beraneka ragam tips untuk ringankan efek samping kemoterapi. Tips tersebut bisa juga disesuaikan dengan gejala yang dirasakan pasien. Berikut beberapa diantaranya:
1. Rasa Lelah Berlebih
Ketika tubuh merasa lelah dan letih setelah kemoterapi ada baiknya Anda mulai untuk mengelola pola dan kualitas tidur Anda.
Akan lebih baik jika Anda masih bisa untuk sedikit berjalan santai karena itu bagus untuk memacu energi tubuh, jika memang Anda hanya memiliki tenaga yang sangat sedikit usahakan untuk bed-rest atau melakukan hal-hal yang Anda anggap penting saja.
2. Mual dan Muntah
Rasa mual sering melanda para pasien kanker, solusinya konsumsilah minuman yang dapat memberikan rasa rileks misalnya teh jahe.
Disarankan juga untuk mengonsumsi makanan sedikit-sedikit namun sering serta mengurangi konsumsi makanan yang manis, makanan yang digoreng dan berlemak karena dapat memicu mual.
3. Perubahaan Rasa pada Lidah
Organ lidah merupakan salah satu organ yang paling terpengaruh oleh efek samping kemoterapi. Pada beberapa kasus pasien kanker dapat mengalami perubahan rasa terhadap makanannya.
Salah satunya, sensasi rasa besi saat mengonsumsi makanan. Jika hal ini terjadi cobalah makan dengan alat makan plastik.
4. Rambut Rontok
Rambut rontok adalah efek samping yang paling umum terjadi bagi para pasien kemoterapi. Masalah ini cenderung memberikan masalah mental bagi penderitanya karena penampilannya yang berubah drastis, terutama kaum hawa.
Pada masalah ini solusi yang biasa ditawarkan adalah menutupi kekurangannya yakni bisa menggunakan wig, scarf atau turban sehingga penampilannya tetap optimal.
Penutup kepala bagi para pasien kemoterapi tidak hanya untuk menjaga penampilan, karena nyatanya pasien kanker juga membutuhkan pelindung terhadap bahaya sinar UV dari teriknya matahari.
5. Perubahan Abnormal pada Kulit
Kulit pasien kemoterapi akan mengalami perubahan dan cenderung sensitif, sehingga usahakan jangan menggosok atau menggaruk kulit terlalu kasar. Semisal saat mengeringkan tubuh setelah mandi, cukup dengan menepuk-nepuk saja.
Anda juga perlu melindungi kulit dengan krim/sunblock ber-SPF karena sinar UV berbahaya bagi kulit pasien kanker dan menghindarkan diri dari air berkaporit.
dr. Rony Wijaya
Medical Marketing – PT. Indocare Citrapasific