Tes HPV Pelengkap Tes Pap Smear
Pap smear atau tes pap, sudah bertahun-tahun menjadi pemeriksaan ‘wajib’ untuk mencegah dan mengontrol munculnya kanker serviks. Tapi saat ini ada pemeriksaan khusus untuk mendiagnosis HPV sebagai faktor terbesar kanker serviks, yaitu tes HPV. Apa sih tes HPV? Apa bedanya dengan pap smear?
Tes HPV sendiri adalah tes untuk mendeteksi adanya virus HPV, yang menjadi faktor risiko terbesar kanker serviks. Biasanya dokter akan merekomendasikan tes ini jika:
Proses tes ini hampir sama seperti pap smear, dokter akan menggunakan spekulum untuk menahan vagina pasien tetap terbuka. Kemudian dokter akan mengambil sampel sel-sel serviks menggunakan sikat halus dan spatula.
Namun menurut perkembangan terakhir, pengambilan sampel sel-sel serviks dapat dengan mudah dilakukan sendiri oleh pasien tanpa perlu spekulum. Pasien hanya perlu mengusap vagina untuk mendapatkan sampel sel-sel serviks.
Tes ini dapat mengidentifikasi HPV jenis berbahaya yang sering ditemukan pada kanker serviks, yaitu HPV 16 dan HPV 18. Tes ini paling cepat dapat dilakukan ketika berusia 30 tahun. “Jika tes ini dilakukan di usia sebelum 30 tahun, dapat memunculkan hasil yang tidak akurat,” ujar Dr. George Sawaya, professor of obstetrics and gynecology di University of California, Amerika Serikat.
Baik pap smear dan tes HPV sama-sama meneliti lebih sel-sel serviks pasien di laboratorium. Tapi ada beberapa perbedaan antara keduanya yaitu:
Ada dua pandangan salah tentang tes ini. Seperti apa sih fakta yang benar dari dua mitos tentang tes ini?
15 persen kasus kanker serviks bermula di sel-sel glandular. Kanker serviks jenis ini seringkali tidak terdeteksi oleh tes pap smear. Kabar baiknya adalah, tes ini dapat mendeteksi kanker serviks jenis ini lebih awal dan lebih baik dari pap smear.
85 persen kanker serviks, termasuk kanker kulit, dipicu oleh HPV. Kanker serviks jenis ini biasanya perlu 15 hingga 20 tahun untuk berkembang. Jadi tes ini memberi pasien kesempatan untuk mendeteksi potensi kanker, jauh sebelum sel-sel prakanker tersebut terdeteksi oleh pap smear.
Ternyata tidak. Meskipun ada opsi untuk pengambilan sampel sel serviks dengan mengusap vagina, namun umumnya cara pengambilan sampel tes ini hampir sama seperti pap smear. Dua sikat kecil akan digunakan dokter untuk mengambil sampel sel dari bagian luar serviks dan dari bukaan yang mengarah ke uterus.
Resiko kanker kandung kemih bukan hanya penting bagi orang tua. Orang yang berusia muda sebaiknya…
Sembuh dari kanker testis merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Namun siapa sangka bahwa survivor…
Tahi lalat adalah ‘aksesoris’ alami penampilan seseorang. Namun kadang banyak orang kesulitan membedakan antara yang…
Ada serangkaian metode tes yang biasa dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kanker prostat. Namun saat…
Sering di bawah terik matahari membuat pengendara motor dan pesepeda memiliki resiko lebih besar terkena…
Saat ini kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer setiap wanita. Berbagai jenis dan merek kosmetika digunakan…