Lapangan futsal dan risiko kanker punya hubungan? Pasti banyak dari kita yang tidak percaya. Apa benar mereka saling berhubungan? Bagaimana bisa? Apakah ada hubungannya dengan waktu bermain atau lama seseorang bermain futsal?
Di Indonesia, jenis lapangan futsal yang mungkin paling populer adalah lapangan rumput artifisial. Kenapa? Karena materialnya membuat bola mudah dikontrol, dan lebih aman saat pemain terjatuh. Namun pemain akan lebih mudah terluka saat tergesek atau terseret diatas lapangan jenis ini.
Namun lapangan jenis ini justru punya kemungkinan untuk tingkatkan risiko kanker. Apa sebabnya? Lapangan rumput artifisial memiliki bulir-bulir karet hitam, yang biasa disebut crumb rubber. Bulir karet ini dibuat dari ban bekas sehingga mengandung beberapa bahan kimia. Hal ini berbahaya, karena bahan-bahan kimia tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka saat pemain jatuh.
Amy Griffin, Asisten Pelatih Kepala tim sepakbola wanita University of Washington, pada tahun 2014 membuat daftar pemainnya yang terkena kanker. Dari jumlah itu, mayoritas menderita kanker darah, dan lebih dari 60 persennya bermain sebagai penjaga gawang.
“Penjaga gawang sering terluka, karena sering menjatuhkan diri. Jadi saat mereka memiliki luka terbuka, bulir hitam karet ban, bahkan partikel debu masuk ke aliran darah mereka,” jelas Amy lebih lanjut. Tahun lalu, daftar pemainnya yang terkena kanker sudah berjumlah 237 orang.
Namun klaim bahwa bermain di lapangan rumput artifisial tingkatkan risiko kanker ini dibantah oleh beberapa pihak. Michael Peterson, seorang toksikolog lingkungan, mengatakan tidak ada bukti konsisten yang menunjukkan bahwa menghirup, bersentuhan, atau menelan bulir-bulir karet dapat menimbulkan risiko kanker.
Seorang ahli juga berhasil mengidentifikasi 96 bahan kimia berbahaya pada beberapa jenis lapangan rumput artifisial. Beberapa bahan kimia berbahaya yang ditemukan antara lain benzene, merkuri, arsenik, dan timbal.
Sebuah penelitian juga menemukan fakta bahwa risiko kanker pada para atlet ketika rutin berlatih di lapangan rumput artifisial lebih tinggi daripada ketika mereka rutin berlatih di lapangan jenis lainnya.
Benar atau tidak rumput artifisial memperbesar risiko kanker, kita harus lakukan tindakan pencegahan. Berikut beberapa tips dari Washington State Department of Health, untuk meminimalkan potensi paparan bahan kimia dari lapangan rumput artifisial:
Resiko kanker kandung kemih bukan hanya penting bagi orang tua. Orang yang berusia muda sebaiknya…
Sembuh dari kanker testis merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Namun siapa sangka bahwa survivor…
Tahi lalat adalah ‘aksesoris’ alami penampilan seseorang. Namun kadang banyak orang kesulitan membedakan antara yang…
Ada serangkaian metode tes yang biasa dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kanker prostat. Namun saat…
Sering di bawah terik matahari membuat pengendara motor dan pesepeda memiliki resiko lebih besar terkena…
Saat ini kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer setiap wanita. Berbagai jenis dan merek kosmetika digunakan…