Sembuh dari penyakit kanker bukanlah hal yang mustahil. Telah banyak kisah kanker yang menceritakan keberhasilan penderita melawan penyakit mematikan ini. Salah satu kisah ini dialami oleh artis senior Rima Melati.
Vonis Kanker, Awal Kisah Kanker Rima Melati
Anda yang termasuk generasi 90-an ke bawah mungkin tidak terlalu familiar dengan Rima Melati. Dia adalah aktris senior, penyanyi, sutradara dan juga mantan peragawati Indonesia yang namanya melejit di tahun 1960 hingga 1970-an. Ia pernah memenangi penghargaan sebagai aktris terbaik di Festival Film Indonesia tahun 1973.
Rima Melati divonis kanker payudara stadium 3B yang diawali dengan gejala ngilu dan bengkak pada payudara kirinya. Kejadian itu dialaminya pada tahun 1989 atau di usianya yang menginjak 45 tahun. Tidak lama setelah vonis itu, dokter menyarankan Rima untuk melakukan operasi pengangkatan kanker yang risikonya cukup signifikan, yakni kehilangan payudara kirinya.
Mendengar kabar itu, Rima Melati merasa sangat terpukul. Terbayang di benak aktris berusia 77 tahun itu kalau dirinya tak lama lagi akan kehilangan simbol terindah dari tubuh wanita. Saat itu Rima hanya bisa pasrah dan menyadari kalau nyawanya lebih penting ketimbang payudaranya. Dia juga menyesali masa lalunya yang menjadi perokok berat.
Sehari menjelang operasi kanker payudara, tiba-tiba datang para sahabat dekatnya. Mereka tidak hanya menghiburnya tapi juga menyarankan agar segera membatalkan jadwal operasinya besok. Salah seorang dari mereka lantas memberikan info kalau di Belanda ada sebuah klinik yang punya teknologi mengangkat kanker tanpa harus memotong payudara.
Tanpa berpikir panjang, Rima dan suaminya, Frans Tumbuan, langsung menghubungi pihak rumah sakit untuk membatalkan operasinya.
Terbang Ke Belanda
Selang beberapa hari kemudian, Rima dan suaminya terbang ke Belanda untuk menjalani operasi kanker payudara tanpa merusak organnya. Singkat cerita, operasi berjalan sukses. Kanker bisa diangkat dan payudara Rima bisa diselamatkan. Tapi risikonya, payudara Rima sebelah kiri ukurannya lebih kecil dibanding yang kanan.
Proses pengobatannya pun tidak mudah, ia harus menjalani kemoterapi hingga 20 kali. Menjalani kemoterapi bukanlah perkara ringan karena efek sampingnya cukup membuat pasien ‘menderita’ selama beberapa periode.
Di masa penyembuhannya, Rima juga berusaha mengubah pola hidupnya serta menghentikan kecanduan merokok. “Saya perbanyak makan sayuran, buah, dan tidak makan daging. Jangan lupa juga olahraga, itu penting lho supaya tubuh kita tetap bugar, apalagi seperti saya ini,” kata Rima. Hingga akhirnya lewat upaya kerasnya, seorang Rima Melati dinyatakan sembuh dari penyakit kanker.
Kampanye Anti Rokok
Kini setelah sembuh, kisah kanker Rima tidak lantas selesai. Sebab Rima tetap aktif menceritakan pengalamannya ke banyak orang dalam berbagai seminar dan penyuluhan kanker. Pesan yang paling sering disampaikannya adalah, hindari rokok. Bahkan Rima kini aktif berkampanye antirokok pada beberapa lembaga seperti Yayasan Indonesia Tanpa Tembakau (YITT), Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT), dan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ).
Ia juga pernah mendapat penghargaan dari WHO berupa ‘Award No Tobacco Day‘ karena usahanya dalam kampanye antirokok. Nampaknya, penyakit ini benar-benar membuatnya berubah 180 derajat dari penikmat tembakau bakar menjadi pembenci rokok.
Bagaimana dengan Anda? Apa yang sudah Anda lakukan untuk mencegah dan melawan kanker?
Tags: Aktivis Kanker, Artis Penderita Kanker, Cara Mencegah Kanker, Kisah Kanker, Lawan Kanker, Operasi Kanker Payudara, Pecandu Rokok, Pengobatan Kanker, Perjuangan Kanker, Pola Hidup Sehat, Rima Melati, Sembuh dari Kanker, Survivor Kanker