Anda bertanya, kami telepon dokter dan ahli kesehatan untuk menjawabnya. Pada artikel ini, kami akan tuliskan jawaban dari dokter dan para ahli atas dua pertanyaan menarik. Salah satunya tentang efek maitake.

Dua pertanyaan tersebut diajukan pada event seminar “Cerdas Menghadapi Kanker” pada 24 Maret 2018 lalu. 

Apakah ada efek Maitake?

Jawaban: Maitake merupakan jamur yang, selama ratusan tahun, menjadi makanan sehari-hari penduduk Jepang. Karena termasuk jamur pangan, maka efek Maitake bisa dikatakan hampir tidak ada. Kandungan aktif suplemen Maitake adalah D-Fraction yang merupakan polisakarida dan termasuk karbohidrat, mirip dengan yang ada pada nasi.

Untuk kasus alergi, ada penelitian yang mengatakan bahwa kandungan lain dalam Maitake yang dinamakan X-Fraction (terdapat dalam Bubuk Maitake) mempunyai manfaat sebagai anti-alergi. Jadi bagi penderita alergi (seperti biduran, rhinitis alergi) dapat mengambil manfaat tersebut ketika mengonsumsi suplemen Maitake ini.

Apakah produk Maitake ini halal dan sudah mendapat ijin dari BPOM?

Jawaban: Untuk kehalalan, Maitake merupakan jamur makanan dan tanaman. Hal ini membuat Maitake tidak mengandung sesuatu yang bisa diindikasikan berasal dari babi. Suplemen Maitake yang beredar di Indonesia, dan dipasarkan oleh Multicare, sudah teregistrasi dari BPOM.

Untuk penderita kolesterol, bagaimana frekuensi penggunaan Maitake yang efektif?

Jawaban: Maitake terbukti secara klinis mampu mengontrol kadar kolesterol, dengan meningkatkan pengeluaran kolesterol, sehingga tidak menumpuk di dalam darah.

Untuk mengontrol kadar kolesterol, kami sarankan untuk mengonsumsi bubuk Jamur Maitake sekitar 2000 miligram per hari (4 kaplet) setiap hari. Tentu saja perlu didukung dengan menjaga pola hidup sehat, seperti menjaga asupan makanan dan olahraga.

Apakah konsumsi Maitake dapat menaikkan berat badan?

Jawaban: Selain diteliti sebagai jamur anti-kanker, Maitake juga diteliti untuk manfaat lain. Dalam penelitian disebutkan bahwa efek Maitake dapat turunkan kadar kolesterol jahat, menurunkan tekanan darah tinggi, bahkan dapat bantu turunkan berat badan.

Jadi konsumsi Maitake tidak menyebabkan kenaikkan berat badan. Pada beberapa orang yang dalam masa penyembuhan, nafsu makan akan meningkat sehingga berat badan bisa bertambah.

Namun peningkatan berat badan ini bukan disebabkan oleh Maitake, tapi akibat nafsu makan yang meningkat seiring perbaikan gejala klinis pasien.

Apakah efek maitake menyebabkan ketergantungan?

Jawaban: Maitake aman dikonsumsi karena merupakan jamur makanan yang terkenal bermanfaat sejak masa kekaisaran Jepang. Budidaya Maitake saat ini berusaha menjaga agar jamur tetap steril, berkualitas disertai dengan berbagai uji klinis. Hal ini membuktikan Maitake aman, dan tidak menimbulkan ketergantungan.

Konsumsi Jamur Maitake secara teratur, bermanfaat untuk mendukung sistem kekebalan tubuh memerangi penyakit. Jamur Maitake dengan kandungan D-Fraction, bermanfaat untuk memastikan sistem kekebalan tubuh dalam kondisi optimal.

Usia berapa saja yang bisa mengonsumsi Maitake?

Jawaban: Jamur Maitake merupakan jamur makanan yang dapat diolah menjadi makanan sehari-hari, sehingga dapat dikonsumsi semua usia. Anak-anak atau ibu hamil dapat mengonsumsi Jamur Maitake ketika mengalami masalah dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh, tumor atau kanker, atau untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penyebaran kanker.

Tetapi jika tidak ada masalah kesehatan, anak-anak dan ibu hamil kami sarankan untuk mengonsumsi makanan atau suplemen kesehatan seperti omega 3 atau royal jelly, yang dapat mendukung pemenuhan nutrisi anak atau ibu hamil.

Apakah Maitake bisa dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari?

Jawaban: Maitake adalah salah satu jenis jamur makanan, yang tentu saja dapat dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari. Jika ingin tahu tips-tips mengolah Jamur Maitake, Anda bisa simak pada link berikut ini: https://lawankanker.org/menu-makanan-resep-maitake/ 

Tags: d-fraction, efek samping maitake, jamur maitake, Jamur Obat Kanker, khasiat jamur, manfaat jamur, obat kanker herbal, pengobatan alternatif kanker, x-fraction