Efek Terapi Musik Pada Penderita Kanker

Mendengarkan musik tidak hanya bantu memberikan ketenangan, tapi juga menjaga kualitas hidup penderita kanker. Memang apa efek terapi musik terhadap kanker?

Tidak melulu berasal dari bahan kimia ataupun herbal, ternyata terapi melawan kanker bisa berasal dari aspek manapun. Siapa sangka dunia seni dapat memberikan kontribusi dalam pemulihan ataupun meringankan beban yang dirasakan pengidap kanker.

Terapi Komplementer Kanker

Penelitian yang dipimpin oleh Joke Bradt, PhD, MT-BC yang merupakan profesor dari Department of Creative Arts Therapies at Drexel University, menunjukkan beberapa bukti bahwa musik dapat dijadikan terapi komplementer melawan kanker. Peneliti mengemukakan bahwa peran utama musik sebagai komplementer yaitu meredakan efek psikologis penderita kanker baik saat melakukan tindakan operasi atapun kemoterapi.

Dalam penerapannya terapi kanker menggunakan musik sering kali digunakan untuk menunjang kebutuhan fisik dan emosional pasien kanker dengan meringankan tekanan emosional, fisik dan sosial yang disebabkan oleh kanker.

Dikutip Cancer Treatment Center of America, dengan melakukan terapi musik termasuk bernyanyi, berdansa dan atau mendengar, terdapat berbagai efek positif bagi penderita seperti membantu:

• Melepas emosi negatif
• Mengekspresikan perasaan yang terpendam
• Mengurangi stress dan memberikan rasa rileks pada pikiran dan tubuh.
• Menciptakan kestabilan emosi pada waktu tertentu
• Memberikan perasaan nyaman akan kehidupannya.

Sedangkan berdasarkan informasi yang dikutip dari Cancer Research UK, salah satu dari banyak alasan mengapa musik digunakan karena dapat membuat pasien kanker merasa lebih baik secara psikis. Bahkan dapat meredam beberapa efek yang ditimbulkan oleh kanker seperti rasa sakit, rasa cemas, rasa depresi dan rasa mual.

Ada Apa Di Sebuah Sesi Terapi Musik?

Apa sih yang kita dapatkan saat menjalani sesi terapi musik? Berikut beberapa hal yang akan dijalani dalam terapi ini:

• Mendengarkan musik.
• Bergerak mengikuti irama musik.
• Bernyanyi.
• Membuat musik dengan instrumen musik yang sederhana.
• Menulis dan mendiskusikan lirik sebuah lagu.
• Berimajinasi sesuai dengan musik yang didengar.

Terapis musik akan berkonsultasi dengan pasien untuk merencanakan program terapi yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Satu sesi terapi biasanya berlangsung 30 hingga 60 menit. Terapis musik mungkin akan mendorong pasien untuk memainkan atau mendengarkan musik di rumah. Biasanya pasien akan menjalani terapi reguler selama beberapa minggu atau bulan.