Usai menjalani mastektomi, umumnya mental pasien wanita akan mengalami guncangan. Memang apa saja dampak psikologis mastektomi? Bagaimana cara mempersiapkan mental pasien sebelum melakukan operasi pengangkatan payudara ini?
Mastektomi sendiri adalah operasi pembedahan untuk mengangkat semua jaringan payudara dari bagian dada pasien untuk membasmi atau mencegah kanker payudara. Karena yang akan diangkat adalah salah satu organ penting kewanitaan, maka dampak psikologis terhadap pasien tak bisa dihindari.
Dampak Psikologis Pasca Mastektomi
Tak bisa dihindari bukan berarti tak bisa dikurangi efeknya. Namun untuk menguranginya, kita harus mengetahui dulu apa saja dampak psikologis mastektomi pada pasien. Berikut beberapa dampak psikologis mastektomi:
- Merasa kurang feminin atau kurang wanita pasca mastektomi. Perasaan ini yang umumnya dialami pasien pasca mastektomi. Wanita dapat merasa kurang menarik bagi pasangannya.
- Kehidupan seksual berubah pasca mastektomi, baik secara fisik maupun emosional. Beberapa pasien mastektomi merasakan menghilangnya rangsangan seksual dari payudara. Bahkan wanita dapat merasa tidak percaya diri akan respons pasangan terhadap “bentuk baru” tubuh mereka.
- Depresi pasca mastektomi. Pasien dapat merasa frustasi dan kecewa setelah pulih dari mastektomi. Bisa jadi salah satu faktornya karena banyak pakaian yang tidak lagi sesuai dengan “bentuk baru” tubuh pasien mastektomi.
Bagaimana cara mengatasi emosi negatif pasien mastektomi tersebut? Ada beberapa tips yang bisa diterapkan pasien mastektomi yaitu:
- Pasien mastektomi harus mulai belajar menerima dan merasa nyaman dengan bentuk baru tubuhnya. Agar proses ini berjalan cepat, diperlukan dukungan pasangan dan keluarga pasien.
- Pasien mastektomi tidak perlu terburu-buru untuk mengembalikan gairah seksualnya. Berdiskusilah dengan pasangan, agar dapat saling membantu untuk menormalkan kembali kehidupan seksual.
- Jika merasa diri tidak berharga, dan perasaan tersebut mulai mengganggu rutinitas sehari-hari, maka pasien mastektomi mungkin mengalami depresi. Berkonsultasilah dengan psikiater untuk menangani kondisi ini.
Persiapan Mental Sebelum Mastektomi
Menurut seorang survivor kanker payudara yang juga seorang motivator dan penulis buku, Jessica Grono, persiapan mental sebelum mastektomi dilakukan berbeda-beda setiap pasien. Ada pasien yang melakukan pesta bersama teman-temannya, sebelum menjalani mastektomi kedua payudaranya.
Untuk pasien seperti itu, dukungan teman-teman bisa bantu memperkuat mentalnya menjalani mastektomi. Kenapa? Karena berbagi keceriaan bersama teman-teman membuat pasien merasa tidak sendiri.
Jessica menyarankan untuk melakukan beberapa hal sebelum mastektomi dilakukan agar mental pasien lebih kuat dan tenang. Beberapa hal tersebut adalah:
- Melakukan kegiatan yang membuat pasien senang dan merasa tenang. Contohnya menghabiskan waktu seharian berinteraksi bersama keluarga, berbelanja kebutuhan pasca mastektomi, atau bermain bersama anak-anak.
- Memastikan ada yang bantu mengurus kebutuhan anak-anak dan keluarga pasien. Sebab hal ini akan menenangkan pikiran pasien. Hal ini juga bantu pasien untuk fokus mempersiapkan mental pasien menghadapi mastektomi.
- Persiapkan aplikasi atau nomor telepon layanan pesan-antar makanan. Sebab ketika proses pemulihan pasca mastektomi, mempersiapkan makanan adalah aktivitas yang cukup sulit dilakukan pasien.
- Sibukkan diri pasien dengan berbelanja alat-alat bantu aktivitas harian, seperti sikat gigi elektrik (agar lengan pasien tidak banyak bergerak), atau botol minum dengan sedotan. Sebaiknya membeli bra khusus mastektomi lebih dari dua, karena pasien akan membutuhkannya.
Tags: efek mastektomi, Kanker Payudara, pembedahan kanker, Pengobatan Kanker